Doa Qunut Nazilah, Bacaan dan Artinya Menurut MUI


Jakarta - Majelis Ulama Indonesia, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) dan Pengurus Pusat Muhammadiyah menganjurkan umat Islam membaca qunut nazilah di dalam sholat fardhu. Ditambah doa, dan dzikir selepas sholat wajib berharap semoga wabah virus corona atau COVID-19 segera berakhir.

"Umat Islam agar semakin mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak ibadah, taubat, istighfar, dzikir, membaca Qunut Nazilah di setiap shalat fardhu, memperbanyak shalawat, memperbanyak sedekah, dan senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar diberikan perlindungan dan keselamatan dari musibah dan marabahaya (doa daf'u al-bala'), khususnya dari wabah COVID-19," tulis MUI dalam fatwa nomor 14 tahun 2020.

Dalam banyak hadits diceritakan, doa qunut nazilah dibaca saat ada bencana yang menimpa kaum muslim. Peristiwa besar tersebut adalah bencana atau petaka dengan risiko korban yang banyak dan bertambah. Dengan doa tersebut diharapkan Allah SWT memberi solusi yang terbaik untuk masyarakat.

Berikut doa qunut nazilah versi MUI:



Allaahummahdii fiiman hadaiyt

Wa 'aafinaa fiiman 'aafaiyt

Wa tawallani fiiman tawallaiyt

Wa baarikli fiimaa a'thoiyt

Wa qini syarro maa Qodloiyt

Fainnaka taqdlii walaa yuqdloo 'alaiyk

Wa innahu laa yadzillu man waalayt

Wa laa ya'izzu man 'aadaiyt

Tabaarokta robbanaa wa ta'aalaiyt

Fa lakal hamdu 'alaa maa qodloiyt

Astaghfiruka wa natuubu ilaiyk

Allaahummadfa' 'annal gholaa'a wal balaa'a wal wabaa' wal Fahsyaa'a wal Munkar

Was Suyuufal Mukhtalifata wasy Syadaaida wal mihan

Maa zhoharo minhaa wa Maa Bathon

Mim Balainaa Hadzaa Khoosshoh

wa Min Buldaanil Muslimiina 'Aammatan

Innaka 'Alaa Kulli Syaiin Qadiir

Wa shallaahu 'alaa Sayyidinaa Muhammadin Nabiyyil Ummiyyi wa'alaa aalihi wa Shahbihii wa Sallam

"Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau pimpin.

Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan. Karena sesungguhnya Engkau-lah yang menentukan dan tidak ada yang menghukum (menentukan) atas Engkau. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan.

Dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau. Segala puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan tobat kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarganya dan sahabatnya.

Dalam taushiyah Dewan Pimpinan MUI Menangkal dan Menghadapi Penyebaran Virus Corona dijelaskan, qunut nazilah adalah doa untuk menangkal turunnya mala petaka. Doa dibaca di setiap sholat fardhu pada rakaat terakhir setelah ruku'.

Doa qunut nazilah dibaca pelan saat sholat sirriyah, yaitu yang bacaanya tidak keras. Sholat ini adalah dzuhur dan ashar. Sedangkan saat sholat jahriyah, doa qunut nazilah dibaca keras. Sholat ini meliputi subuh, maghrib, dan isya.

Bagi yang tidak hapal doa qunut nazilah dalam bahasa Arab, bisa membacanya dalam bahasa Indonesia. Doa tentunya harus dibaca dengan kesungguhan hati supaya berdampak positif.

Rasulullah SAW diceritakan membaca doa qunut nazilah saat mendengar kematian rombongan Al-Qurra. Rombongan tersebut awalnya adalah bantuan yang dikirim Rasulullah SAW pada kaum Ri'il, Dzakwan, Ushoyyah, dan Bani Lahyan.

Namun kaum tersebut berkhianat dan membunuh rombongan Al-Qurra, hingga Rasulullah SAW membaca doa qunut nazilah.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رِعْلًا، وَذَكْوَانَ، وَعُصَيَّةَ، وَبَنِي لَحْيَانَ، اسْتَمَدُّوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى عَدُوٍّ، فَأَمَدَّهُمْ بِسَبْعِينَ مِنَ الأَنْصَارِ، كُنَّا نُسَمِّيهِمْ القُرَّاءَ فِي زَمَانِهِمْ، كَانُوا يَحْتَطِبُونَ بِالنَّهَارِ، وَيُصَلُّونَ بِاللَّيْلِ، حَتَّى كَانُوا بِبِئْرِ مَعُونَةَ قَتَلُوهُمْ وَغَدَرُوا بِهِمْ، فَبَلَغَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «فَقَنَتَ شَهْرًا يَدْعُو فِي الصُّبْحِ عَلَى أَحْيَاءٍ مِنْ أَحْيَاءِ العَرَبِ، عَلَى رِعْلٍ، وَذَكْوَانَ، وَعُصَيَّةَ، وَبَنِي لَحْيَانَ» قَالَ أَنَسٌ: " فَقَرَأْنَا فِيهِمْ قُرْآنًا، ثُمَّ إِنَّ ذَلِكَ رُفِعَ: بَلِّغُوا عَنَّا قَوْمَنَا أَنَّا لَقِينَا رَبَّنَا فَرَضِيَ عَنَّا وَأَرْضَانَا "

Artinya: "Dari Anas bin Malik, bahwa (suku) Ri'il, Dzakwan, Ushoyyah, dan Bani Lahyan meminta bantuan orang kepada Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menghadapi musuh, Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan bantuan 70 orang Anshor. Kami menyebut mereka sebagai Qurra' (Para hafizh) di zaman mereka. Kebiasaan Qurra' ini adalah mencari kayu bakar di siang hari dan melaksanakan shalat lail di malam hari. Ketika 70 orang Anshor ini berada di Bi'ir Ma'unah, mereka dibunuh dan dikhianati oleh suku Ri'il, Dzakwan, Ushoyyah, dan Bani Lahyan. Berita ini sampai kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam , maka Beliau melakukan Qunut Nâzilah selama sebulan pada shalat Shubuh mendoakan kecelakaan terhadap suku-suku Arab itu, yaitu Ri'il, Dzakwan, Ushoyyah, dan Bani Lahyan.

Anas berkata, "Kami pernah membaca ayat Qur'an diturunkan tentang orang-orang yang dibunuh tersebut, kemudian ayat tersebut dihapus. (Yaitu ayat): "Sampaikanlah kepada kaum kami, bahwa kami telah bertemu dengan Rabb kami, maka Dia ridha kepada kami dan kami ridha kepada-Nya." (HR Al-Bukhari).



Sumber: Detik.com