Jakarta - Mencuci tangan dengan sabun kerap digaungkan sebagai cara mencegah penularan virus corona. Lantas, bagaimana dengan mandi air panas? Apakah cara ini efektif untuk membunuh virus mematikan tersebut?
Banyak penelitian yang membuktikan khasiat dari mandi air panas, mulai dari menyembuhkan flu, meredakan stres, merilis racun-racun di dalam tubuh sampai mengatasi masalah insomnia.
Mandi air panas yang mengandung unsur belerang diyakini memiliki manfaat lebih. Kandungan aneka mineral yang baik bagi tubuh seperti kalsium, magnesium, chloride, sulfat, thermo dan tingkat keasaman yang cukup tinggi dipercaya bisa menyembuhkan penyakit kulit, terapi untuk yang terkena penyakit rematik, gangguan saraf dan tulang.
Namun, kebaikan dari mandi air panas tersebut tak berdampak dalam mencegah penularan virus corona. Dalam informasi yang dirilis untuk membantah mitos terkait COVID-19, organisasi kesehatan dunia WHO di situsnya menyebut bahwa mandi air panas tak akan mematikan virus corona.
Terlepas dari panasnya air, tubuh kita akan tetap berada di suhu normal 36,5 hingga 37 derajat Celcius. Air yang terlalu panas malah membahayakan kulit. Alih-alih menyembuhkan, mandi air panas berpotensi membakar Kulit kita.
"Cara terbaik untuk melindungi diri dari COVID-19 adalah rutin mencuci tangan. Langkah ini dapat mengeliminasi virus yang bersarang di tangan dan menghindari penularan yang mungkin terjadi setelah menyentuh mata, mulut dan hidung," demikian saran WHO.
Lewat informasi tersebut, WHO juga menyampaikan bahwa virus corona tidak dapat ditularkan lewat gigitan nyamuk. Penyemprotan cairan beralkohol ke badan juga disebut tak efektif membunuh virus yang sudah terlanjur masuk ke tubuh.
Sumber: Detik.com