Pabrik Otomotif Indonesia Diminta Bikin Ventilator Untuk Pasien Covid-19, Apa Itu?


Jakarta - Kebutuhan ventilator di seluruh dunia meningkat tinggi seiring pandemi corona. Setelah banyak pabrik otomotif dunia berencana buat, Indonesia tak mau ketinggalan. Apa itu ventilator?

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang, dalam keterangan resminya, Jumat (27/3/2020), meminta industri otomotif Indonesia berpartisipasi dalam melawan pandemi corona. Salah satunya, dia mengusulkan pabrik otomotif memproduksi ventilator.

Di banyak negara di dunia, terlebih Amerika Serikat, pabrik mobil sedang didorong membuat ventilator. Ford dan GM kabarnya sudah menyatakan kesiapan untuk itu.

Ventilator sangat dibutuhka tim medis di seluruh dunia saat ini di tengah pandemi virus corona. Hampir di seluruh dunia ketersediaan ventilator tidak sebanding dengan jumlah pasien corona.

Dikutip dari NBC, ventitalor adalah alat bantu pernapasan yang dberikan pada pasien yang mengalami kesulitan bernapas. Sebagaimana diketahui, virus corona menyerang sistem pernapasan manusia. Dalam beberapa kasus yang berat, pasien akan mengalami kesulitan bernapas.

Ventilator membantu pasien corona dengan cara memopa udara/oksigen ke dalam paru-paru. Oksigen tersebut disalurkan melalui sebuah pipa yang dimasukkan ke dalam saluran udara, yang berada di tenggorokan sampai ke paru-paru. Diletakkan di samping tempat tidur pasien, ventilator juga bisa membersihkan karbon dioksida dari paru-paru. Ini terjadi saat pasien tidak lagi mampu menarik dan menghembuskan udara sendiri.

Kebanyakan rumah sakit di Amerika Srikat sebenarnya memiliki ventilator yang cukup untuk merawat pasien. Tapi setelah pandemi corona datang, alat yang ada jadi tidak cukup.

Menurut data Johns Hopkins Center for Health Security, Amerika Serikat pada 2018 memiliki 160.000 ventilator. Sementara saat ini kebutuhan untuk merawat pasien mencapai 700.000 lebih.

"Ini adalah oenyakit yang membuat orang sekarat lantaran sakit pernapasan. Mereka sekarat bukan karena gagal jantung. Mereka mati bukan karena shock. Mereka sekarat karena mereka tak mendapatkan oksigen dalam darah mereka," jelas Kepala Asosiasi Kesehatan Paru-paru Amerika Serikat, Dr. Albert Rizzo.

Pasien seperti apa yang harus memakai ventilator?

Dokter akan memutuskan pasien harus memakai ventilator saat paru-paru pasien sudah meradang atau mengalami kerusakan sehingga tidak lagi mampu memompa udara.

"Dengan beberapa setelan, kami (tim dokter) bisa menyesuaikan bantuan pernapasan seperti apa yang dibutuhkan pasien. Membantu mereka dengan menambahkan tekanan (udara), tambahan jumlah oksigen, dan aliran udaranya dengan menggunakan ventilator," terang Dr. Benjamin Singer, seorang asisten profeson di Northwestern University's Feinberg School of Medicine.

Pemasangan pipa pada saluran udara yang terdapat d tenggorkan membuat pasien tidak akan bisa betbicara selama ventilator digunakan. Beberapa dokter memberikan pengobatan tambahan saat pasien memakai ventilator.

Ventilator umumnya digunakan pada pasien yang dalam kondisi paling parah di rumah sakit. Keputusan memakai ventilator biasanya merupakan upaya terakhir untuk menyelamatkan nyawa pasien. Hanya saja, penggunaan ventilator tidak selalu berujung pada keberhasilan menyelamatkan pasien.


Sumber: Detik.com