Pemerintah: Bila Rapid Test Tunjukkan Anda Negatif Covid-19, Bukan Berarti Kebal!


Jakarta - Pemeriksaan cepat atau rapid test disebut pemerintah tidak memberikan jaminan bahwa seseorang kebal dari virus Corona (COVID-19) bilamana hasil yang didapat negatif. Pemerintah menegaskan bila rapid test hanya sebagai syarat bagi publik untuk lebih waspada.

Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, kembali menjelaskan mengenai tata cara pemeriksaan cepat itu yang menggunakan metode pemeriksaan antibodi. Bila seorang yang sebenarnya telah terinfeksi virus tidak terdeteksi dalam rapid test maka ada kemungkinan bila waktu penularan terjadi kurang dari 7 hari.

"Sebenarnya virusnya sedang berproses," kata Yuri, panggilan karibnya, melalui kanal YouTube BNPB, Jumat (27/3/2020).

Untuk itu, diperlukan pemeriksaan ulang pada 7 hari kemudian. Bilamana hasil pemeriksaan kedua tetap negatif, Yuri menegaskan hal itu bukan berarti seseorang itu kebal dari virus Corona.

"Maka saat ini bisa dikatakan Anda saudara sedang tidak terinfeksi tapi bukan berarti kebal, Anda belum terinfeksi dan sangat sangat mungkin terinfeksi manakala kontak dekat," ujar Yuri.

"Oleh karena itu, kita harus mewaspadai betul bahwa rapid test tidak memberikan jaminan bahwa kita tidak akan pernah sakit, pahami ini dengan tujuan meyakinkan kita bahwa rapid test sebagai isyarat bagi kita untuk lebih berhati-hati lagi. Bukan kemudian untuk meyakinkan bahwa saya tidak sakit dan tidak akan sakit," imbuh Yuri menegaskan.


Sumber: Detik.com