Ada Revolusi Industri 4.0, RI Diramal Kehilangan 23 Juta Pekerjaan

Foto: Ilustrasi


Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menyebut Indonesia diramal akan kehilangan 23 juta pekerjaan sampai tahun 2030. Pekerjaan yang akan hilang ini terjadi pada berbagai sektor. 

"Hasil riset McKinsey & Company menyatakan hingga kurun waktu 10 tahun ke depan, hingga tahun 2030 Indonesia akan kehilangan 23 juta pekerjaan," kata Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan, Bambang Satrio L melalui telekonferensi, Rabu (29/4/2020).

Hal itu terjadi karena adanya revolusi industri 4.0. Revolusi ini diyakini akan ada kecepatan pergeseran posisi pekerjaan, hingga menghilangkan profesi pekerjaan tersebut di masa depan.
"Revolusi ini dianggap akan mengubah dunia pekerjaan dan menggeser posisi tenaga kerja. 

Dikhawatirkan revolusi industri ketenagakerjaan akan mengurangi bahkan menghilangkan berbagai jenis pekerjaan," ucapnya.

Meski begitu, Bambang bilang, kemajuan teknologi bisa menciptakan 27-46 juta pekerjaan baru di masa depan. Sehingga jumlah pekerjaan baru yang muncul akan lebih banyak daripada pekerjaan yang hilang.

"Keberhasilan kita dalam memanfaatkan teknologi akan menciptakan pekerjaan yang baru dan juga menciptakan perubahan-perubahan dan menggantikan pekerjaan lama. Jumlah totalnya ada 27-46 juta pekerjaan," ucapnya.

Untuk itu, pemerintah ingin mengembangkan keterampilan masyarakat agar bisa mengembangkan kemampuannya. Salah satunya dengan program Kartu Pra Kerja, yang memiliki program pelatihan dan diharapkan bisa menjadi bekal masyarakat untuk di masa yang akan datang.

"Program Kartu Pra Kerja melalui program-program pelatihan bersifat skilling yaitu untuk pembekalan terhadap tenaga kerja yang akan masuk dunia kerja dan up skilling, meningkatkan keterampilan-keterampilan bagi para pekerja yang sudah bekerja karena 57,54% hanya berpendidikan SD dan SMP," ucapnya.


Sumber: Detik.com