Jambi - Perempuan asal Kabupaten Tebo, Jambi, Rika Novitasari (29) terpaksa
harus meninggalkan anak dan suami tercintanya hingga beberapa bulan ke depan.
Dia memutuskan untuk menjadi relawan medis di Jakarta dan ingin berjuang
bersama dalam melawan virus
Corona (COVID-19).
''Keputusan saya memilih menjadi relawan karena saya ingin
berjuang bersama-sama tim medis dalam merawat pasien terinfeksi Corona. Saya
sedih melihat banyak orang yang berjatuhan atau meninggal dunia akibat
terinfeksi Corona itu termasuk tim medis yang menjadi garda terdepan,"
kata Rika saat berbincang dengan detikcom, Kamis (23/4/2020).
Rika sudah lebih dari 20 hari meninggalkan keluarganya di
Jambi. Dia memilih menjadi relawan medis karena penyebaran virus di Jakarta
lebih tinggi dibandingkan daerah lainnya.
Keputusan Rika untuk meninggalkan keluarganya di Jambi
sementara bukan karena alasan dia tidak mencintai mereka. Namun dia ingin
memberikan kontribusi bagi bangsa Indonesia.
"Saya begitu mencintai keluarga saya, anak-anak saya,
suami saya, bahkan orang tua dan keluarga saya lainnya. Tetapi, jika saya hanya
berdiam diri di rumah saja malah saya merasa bersalah, padahal saya juga sempat
menjadi seorang perawat kesehatan dulunya. Maka dari itu saya juga ingin
berguna bagi bangsa ini setelah adanya pembukaan menjadi relawan medis saya
memilih itu," ujarnya.
Bagi Rika, panggilan untuk menjadi relawan medis adalah
panggilan hati. Dia siap membantu para tenaga medis agar korban akibat Corona
tak semakin banyak.
"Ini adalah panggilan hati yang mesti saya ikuti. Saya
hanya ingin membantu merawat pasien yang terinfeksi Corona. Dan ingin membantu
tenaga medis melawan Corona, saya tak ingin lagi banyaknya tim medis yang
berguguran ataupun pasien yang meninggal karena Corona ini," ujar ibu tiga
anak itu.
Untuk diketahui, Rika merupakan alumni di Sekolah Tinggi
Kesehatan (Stikes) Stikba Jambi. Dia tercatat menjadi seorang relawan di Rumah
Sakit di Jakarta setelah ia mendaftarkan diri pada 30 April 2020 lalu. Kini,
Rika telah bertugas membantu merawat pasien terinfeksi Corona di Rumah Sakit
Darurat Corona (RSDC) Wisma Atlet Jakarta Pusat.
Pengalaman Saat Bertugas Menggunakan APD
Rika berbagi pengalaman saat bertugas merawat pasien
menggunakan alat pelindung diri (APD). Pakaian itu digunakan untuk mencegah
penularan virus Corona dari pasien.
"Ya mungkin karena panas kali ya, soalnya APD itu tidak
boleh dilepas selama bertugas merawat pasien. Jadi keringat nya juga nggak
keluar hal itulah yang membuat kulit saya kadang keriput dan sempat alami
bercak-bercak merah gitu," ujar Rika.
Rika juga sempat mengalami luka setelah memakai APD. Luka
itu terlihat di bagian muka dan hidung.
"Kalau kulit muka waktu itu seperti tumbuh jerawat gitu
lantaran pakai masker itu kan, mana juga sempat terasa di bagian hidung terluka
lecet gitu karena harus memakai masker N-95," tutur Rika.
Selain itu, Rika mengungkapkan kerinduannya kepada keluarga.
Apalagi saat ini mulai memasuki bulan suci Ramadhan.
"Ya sedih sih kalau difikir-fikir, biasanya bulan
Ramadhan dan lebaran berkumpul dengan anak dan suami beserta keluarga besar
sekarang tahun ini tidak. Tetapi, ya ini adalah tugas yang mesti saya jalani,
bagi saya menjadi relawan kesehatan juga penting. Saya ingin wabah ini bisa
segera usai," ujar Rika.
Dia hanya bisa melakukan video call dengan keluarganya di
Jambi. Dia berharap wabah ini segera selesai.
"Ya kalau rindu palingan telpon atau video call gitu
untuk menanyakan kabar anak-anak atau suami. Ya palingan hanya bisa gitu doang
sih yang penting rasa rindu bisa terobati," ucap Rika.
Sumber: Detik.com