Investasi Asing Anjlok Imbas Corona, RI Genjot dari Dalam Negeri



Jakarta - Penanaman modal asing (PMA) pada triwulan pertama 2020 turun 9,2%, menjadi Rp 98 triliun dibandingkan triwulan pertama 2019 sebesar Rp 107,9 triliun. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia pun membeberkan strategi BKPM menghadapi hal tersebut.

Bahlil menjelaskan pihaknya akan memaksimalkan potensi investasi dari penanaman modal dalam negeri (PMDN).

"Kami mengubah strategi agar realisasi investasi berjalan, dengan, bagaimana memaksimalkan potensi realisasi investasi yang ada di dalam negeri sendiri," kata dia dalam rapat kerja (raker) virtual dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (23/4/2020).

Dia menjelaskan pihaknya membentuk satuan tugas (satgas) untuk memaksimalkan investasi dari investor dalam negeri. Ada beberapa fokus yang dilakukan.

"Pertama adalah kami inventarisasi teman-teman investor dalam negeri yang kreditnya sudah di-OK-kan, sudah disetujui oleh bank tapi kenapa belum dijalankan? ada beberapa izin yang belum masuk ke daerah, ini kita dampingi untuk bisa dieksekusi," jelasnya.
Langkah selanjutnya adalah mempercepat realisasi PMDN. Misalnya investasi yang semula dijadwalkan di triwulan II atau III dipercepat agar bisa dieksekusi lebih awal.

"Kedua adalah kita mem-push mereka agar realisasi yang seharusnya mereka mau lakukan di triwulan II, triwulan III kita suruh masukkan ke triwulan I. Itu langkah yang kita lakukan di dalam negeri," jelasnya.

Dia menambahkan, PMA pada triwulan pertama 2020 merosot disebabkan oleh pandemi COVID-19 yang sejak awal tahun menghantam beberapa negara potensial.

"Pasti banyak pertanyaan kenapa PMA menurun dibandingkan PMDN. PMA menurun karena mulai Januari, Februari, Maret di luar sudah COVID-19 terutama China, Korea, Taiwan. Itu sudah mulai menurun termasuk Korea Selatan. Jadi itu agak lambat pertumbuhannya," tambahnya.



Sumber: Detik.com