Napi Bikin Masker Untuk Dibagikan dan Dipakai Sendiri



Pasuruan - Keterbatasan stok masker di pasaran tidak berpengaruh pada warga binaan Lapas Pasuruan. Mereka memproduksi sendiri dan bahkan dibagikan ke warga sekitar.

Produksi masker dilakukan di bengkel kerja konveksi di dalam Lapas. Para napi yang sebelumnya bekerja menjahit sarung, saat ini diarahkan membuat masker.

Setiap hari, belasan napi mampu membuat lebih dari 200 lembar masker. Hasil produksi itu digunakan untuk kebutuhan internal ratusan napi dan petugas. Sebagian dibagikan ke napi yang menjalani asimilasi dan warga sekitar.

"Konveksi ini biasanya menjahit sarung, kita ada kerjasama dengan pabrik sarung. Sementara ini, dalam rangka pencegahan penularan virus Corona, kami alihkan produksi masker. Kalau menjahit masker malah lebih gampang, karena ukurannya kecil," kata Kalapas Pasuruan Wahyu Indarto, Kamis (16/5/2020).

Masker tersebut dibuat dari kain spon yang hanya bisa dipakai sekali atau dua kali. Ratusan masker dibagikan gratis.

"Kami bagikan untuk warga binaan, warga sekitar maupun pengendara yang melintas di depan lapas. Semuanya kita bagikan secara cuma-cuma. Semoga bisa bermanfaat," terang Wahyu.

Selain wajib masker, lapas juga menerapkan protokol ketat pada semua tamu. Hal itu dilakukan karena lapas sangat rentan penularan penyakit.

"Kalau ada tamu yang masuk, harus dipastikan sehat," pungkasnya.


Sumber: Detik.com