Rupiah Menguat, Bos BI: Alhamdulillah di Ridhai Allah



Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah hari ini mengalami penguatan. Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut rupiah menguat dan menekan dolar AS hingga 1,56%.

Perry menjelaskan kondisi keuangan global termasuk Indonesia saat ini masih terdampak Covid 19 dan mempengaruhi pergerakan pasar keuangan di berbagai negara.

"Alhamdulillah nilai tukar rupiah menguat menjadi Rp 16.125 per dolar AS, ada penguatan Rp 255 atau 1,56% dari penutupan kemarin. Alhamdulillah sejak minggu lalu, langkah yang dilakukan BI untuk nilai tukar diridai Allah yang maha kuasa, sehingga nilai tukar bergerak stabil dan menguat," kata Perry dalam video conference, Selasa (7/4/2020).

Dia menambahkan, komunikasi yang intensif antara BI, Kemenkeu, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan regulator industri keuangan mendorong penguatan nilai tukar rupiah.

"Kami teleconference dengan ibu Menkeu untuk menjelaskan langkah-langkah kebijakan ini dengan investor Asia dan Eropa sebagai lanjutan komunikasi kita minggu berikutnya," imbuh dia.

Perry juga menyampaikan terima kasih kepada pelaku pasar dan eksportir sehingga bid - over berjalan baik dan rupiah bergerak stabil serta cenderung menguat.

Dia menyebut BI berkomitmen berada di pasar untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, jika diperlukan intervensi maka BI akan mengambil langkah tersebut.

"Insya Allah akhir tahun ini bisa mengarah ke Rp 15.000 dan insya Allah akan diridhai. Pemerintah, BI, LPS berupaya untuk menjaga perekonomian dan memulihkan ekonomi ke depan," kata dia.

Mengutip data Reuters, nilai dolar AS hari ini tercatat Rp 16.112, melemahnya dolar AS ini membuat mata uang Garuda kembali menguat.


Sumber: Detik.com