Jakarta - Kengototan DPR RI agar Bank Indonesia (BI)
mencetak uang Rp 600 triliun menjadi sorotan akhir-akhir ini. Bahkan Mantan
Menteri BUMN Dahlan Iskan
ikut menyoroti alasan DPR RI terutama salah satu anggota fraksi Golkar terkait
usulan cetak uang ratusan triliun tersebut.
Pembahasan terkait usulan cetak uang ini dilakukannya
bersama tokoh lain yakni ekonomi Institute for Development of Economics and
Finance (Indef) Prof. Dr. Didik J. Rachbini, anggota Komisi XI DPR RI dari
fraksi Golkar Mukhamad Misbakhun, dan mantan Ketua KEN (Komite Ekonomi
Nasional) Sutrisno Bachir dalam sebuah webinar yang digelar Keluarga Besar
Pelajar Islam Indonesia (KB PII) Sabtu (9/5) lalu.
Pembahasan-pembahasan panas yang terdapat dalam webinar tersebut
diungkapkan Dahlan dalam tulisannya di laman disway.id.
Menurut Dahlan, dalam diskusi panas tersebut Didik sudah
berulang kali mengingatkan risiko 'menyeramkan' yang bisa timbul dari
pencetakan uang ratusan triliun rupiah tersebut.
"Memang begitulah teori ekonomi yang paten. Pencetakan
uang hanya akan menghasilkan inflasi. Masih ditambah melemahnya kepercayaan
internasional," kata Dahlan seperti dikutip dari laman disway.id, Senin
(12/5/2020).
Dahlan menuturkan, Didik bahkan kembali mengingatkan semua
pihak terkait risiko inflasi tinggi yang sudah pernah 'ditelan' Indonesia pada
tahun 1950.
"Itu pernah dilakukan oleh Menteri Keuangan Syafruddin
Prawiranegara dari Partai Masyumi. Inflasi langsung naik 1.000%," tulis
Dahlan yang menguraikan pernyataan Didik.
Namun, Misbakhun terus menolak pendapat tersebut.
"Tapi DPR menolak teori itu. Tokoh utamanya adalah
Mukhamad Misbakhun. Dari Partai Golkar. Yang dulu aktivis PKS itu," tulis
Dahlan.
Dalam tulisannya, Dahlan mengungkapkan alasan fraksi Golkar
yang sudah bulat terkait usulan cetak uang ke BI. Alasan itu diungkapkan
Misbakhun bahwa partainya itu punya kepedulian besar agar ekonomi Indonesia
kembali pulih akibat gempuran virus Corona (COVID-19).
"Golkar sangat peduli bagaimana membangun kembali
ekonomi yang hancur ini. Coba, siapa yang tidak setuju cetak uang ini. Tanya
mereka, lantas apa jalan keluarnya? Nggak ada kan? Hanya utang kan. Golkar
harus cari jalan keluar," ungkap Misbakhun.
Menurut Misbakhun, partainya itu sudah bertekad untuk tetap
meneruskan usulan pencetakan uang. Ia pun yakin usulan dari Golkar ini punya
posisi yang kuat.
"Kuat sekali. Apalagi posisi Golkar di pemerintahan sangat kuat. Ketua Umum Golkar, Ir. Airlangga Hartarto kan menjadi Menko Perekonomian," kata Misbakhun.
Namun, Dahlan menuliskan bahwa Sutrisno mengingatkan
skenario bisnis dibalik usulan cetak uang itu menurut keterangan Dahlan.
"Sutrisno Bachir kelihatannya cocok dengan ide cetak
uang itu. Mungkin karena ia juga pengusaha sukses. Hanya ia mengingatkan
jangan-jangan ada skenario bisnis di balik cetak uang itu," tulis Dahlan.
Sumber: Detik.com