Harga Cabai Terus Anjlok, Petani di Kulon Progo Merugi



Kulon Progo - Petani cabai di pesisir selatan Kulon Progo merugi gara-gara harga jual cabai merah keriting di bawah Rp 4.000 per kilogram (kg). Kondisi ini ditengarai gara-gara merebaknya dari COVID-19 dan penerapan pembatasan sosial skala besar (PSBB).

Ketua Kelompok Tani Gisik Pranaji, Desa Bugel, Panjatan, Sukarman mengatakan sudah empat hari ini harga cabai terus turun. Saat lebaran lalu, harga lelang masih menyentuh Rp 14.000/kg, namun setelah itu terus turun menjadi Rp7.000 dan semalam Rp 3.750/kg.
"Jelas petani rugi kalau hanya segitu Rp 3.750/kg," jelas Sukarman di rumahnya, Kamis (28/5/2020).

Untuk mencapai BEP (break event point), idealnya harga cabai di kisaran Rp11.000. Menanam cabai membutuhkan biaya yang besar untuk pemupukan dan penyemprotan hama. Apalagi di lahan pesisir butuh penyiraman yang lebih banyak.

Rendahnya harga ini, diyakininya sebagai dampak Covid-19. Dalam pasar lelang, banyak pedagang tidak berani mematok harga tinggi. Mereka kesulitan menjual ke pasaran, karena memang aktivitas di pasar terbatas. Biasanya cabai dari pesisir di kirim ke Semarang, Jakarta sampai di Sumatera.

"Kiriman cabai masih bisa masuk di Jakarta, tetapi ada PSBB pedagang disana sulit menjualnya," ujarnya.

Sukarman juga menengarai kondisi ini tidak lepas dari banyaknya restoran dan hotel yang tutup. Begitu juga di pasar lokal, jarang ada orang menggelar hajatan. Hal inilah membuat harga terpuruh.

"Mau bagaimana lagi, kalau tidak dipetik akan busuk," ujarnya pasrah.
Petani cabai Emi Khorina, mengatakan untuk memetik cabai dia mempekerjakan sekitar 10 orang. Satu orang bisa memetik sekitar 50 kilogram cabai dalam sehari. Sementara dia masih harus mengeluarkan upah Rp60 ribu per orang dan biaya makan dan minum sekali.

"Kalau dihitung rugi, sedangkan biaya perawatan juga mahal," katanya.
Saat ini para petani tengah memasuki masa panen cabai. Setiap harinya di pesisir Kulon Progo bisa menghasilkan antara 40 sampai dengan 60 ton. Diperkirakan puncak panen akan terjadi pada bulan Juni dan berakhir di bulan Juli. Para petani akan kembali menanam cabai untuk masa tanam kedua di bulan Agustus dengan harapan di akhir tahun sudah panen kembali.

Sumber: Detik.com