Logam Mulia RI Laku Keras saat Covid-19
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat logam mulia,
perhiasan permata menjadi barang yang paling banyak diekspor selama bulan April
2020. Nilai ekspor tercatat sebesar US$ 12,19 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan ada sekitar lima barang
yang nilai ekspornya melonjak selama April 2020. Salah satu yang paling
tertinggi adalah logam mulia, perhiasan permata.
"Berdasarkan HS 2 digit, yang meningkat cukup besar
adalah logam mulia, perhiasan permata. Pada April masih alami peningkatan
ekspor US$ 92,9 juta," kata Suhariyanto dalam paparannya via video
conference, Jakarta, Jumat (15/5/2020).
Suhariyanto bilang, logam mulia, perhiasan permata RI ini
paling banyak dikirim ke Singapura, Swiss, dan Hong Kong.
Selain itu, ada pulp dari kayu yang nilai ekspornya
bertambah US$ 50,9 juta. Di mana, negara tujuannya China, Korea Selatan, dan
Turki. Di posisi ketiga ada plastik dan barang dari plastik yang nilainya
bertambah US$ 40,6 juta, negara tujuannya China, Jepang, dan Amerika Serikat.
Sementara di nomor empat ada berbagai makanan olahan yang
nilainya bertambah US$ 21,9 juta, serta olahan dari tepung yang bertambah US$
20,6 juta dengan negara tujuan CHina, Malaysia, dan Filipina.
"Sebaliknya, ada beberapa HS 2 digit yang turun cukup
dalam, pertama bahan bakar mineral. Kemudian kendaraan dan bagiannya, lalu ada
lemak dan hewan nabati, lalu pakaian dan aksesorisnya bukan rajutan, dan mesin
dan peralatan," ungkapnya.
Pangsa pasar ekspor Indonesia selama April 2020, terbesar
masih ke China dengan share 16,01%, disusu oleh Amerika Serikat (AS) sharenya
11,99%, lalu Jepang sebesar 8,75%, Singapura 6,92%, dan India 6,91%.
Sementara ke ASEAN sebesar 22,26% dengan nilai US$ 11,37
miliar dan Uni Eropa sebesar 8,89% dengan nilai US$ 4,54 miliar. Sementara
sisanya ke beberapa negara mitra dagang lainnya.
Sumber: Detik.com