Neraca Migas RI Selalu Tekor Sejak Awal Tahun



Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kondisi negara migas Indonesia masih defisit alias tekor US$ 3,31 miliar sepanjang Januari-April 2020. Hal tersebut dikarenakan nilai ekspor lebih kecil dibandingkan impor migasnya.

Berdasarkan data BPS yang dikutip detikcom, total nilai ekspor migas selama empat bulan pertama di 2020 mencapai US$ 2,88 miliar dan impornya US$ 6,19 miliar, sehingga terjadi selisih atau defisit US$ 3,31 miliar.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, defisit migas pada Januari-April 2020 meningkat 19,92%. Di mana defisit neraca migas sebesar US$ 2,76 miliar.

Sedangkan khusus di April 2020, BPS mencatat neraca migasnya pun masih defisit US$ 243,8 juta, hal ini dikarenakan nilai ekspor US$ 610,5 juta sedangkan impornya sebesar US$ 854,3 juta.

Angka defisit migas di April 2020 lebih kecil dibandingkan periode yang sama tahun 2019, yaitu sebesar US$ 1,49 miliar. Pada April tahun lalu tercatat nilai ekspor migas sebesar US$ 741,8 juta, sementara impornya US$ 2,23 miliar.



Sumber: Detik.com