Pernyataan Pemerintah Tentang Kasus Covid-19 10.843 Positif, 1.665 Sembuh



Jakarta - Kasus positif Corona di Indonesia hari ini sampai mencapai 10.843 kasus. Pemerintah meminta masyarakat tetap menjalankan jaga jarak agar penularan bisa segera diputus.

"Karena kita pahami, faktor pembawa penyakit untuk COVID-19 ini adalah manusia, adalah orang. Oleh karena itu, membatasi aktivitas sosial mereka dengan cara tidak kontak dekat adalah paling baik," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang ditayangkan saluran YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (2/5/2020).

Yuri menyampaikan, sampai saat ini telah terdata 10.843 kasus positif. Sebanyak 1.665 kasus sembuh dan 831 kasus meninggal dunia.

"Sampai saat ini spesimen yang diperiksa sebanyak 107.943 spesimen, dari sekitar 79.868 orang. Hasil konfirmasi positif sebanyak 10.843 orang. Sementara sembuh 1.665 orang, meninggal 831 orang," kata Yuri.

Selain itu, dia menyampaikan pesan di Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Yuri Berterima kasih karena bidang pendidikan ikut menjaga agar tidak terjadi penularan di lingkungan sekolah.

"Hari ini, di hari pendidikan pada murid guru, orang tua, menunjukkan kedisiplinan tinggi dalam rangka mempraktikkan belajar dari rumah secara mandiri. Belajar jarak jauh. Ini membantu seluruh anak didik kita, seluruh anak Indonesia untuk tetap mendapat ilmu pengetahuan," kata Yuri.


Berikut adalah pernyataan lengkap Achmad Yurianto dalam konferensi persnya:

Saudara, hari ini sampai pukul 12.00 WIB, gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 dalam rangka mengkoordinasikan seluruh kementerian, lembaga, dunia usaha, dan seluruh potensi yang ada di masyarakat telah bersama-sama bersinergi melaksanakan tugas percepatan penanganan COVID-19 sesuai dengan yang diarahkan oleh presiden. Oleh karena itu, kita tetap bekerja sesuai arahan tersebut.
Salah satu arahan adalah pengujian sampel secara masif dengan melakukan pelacakan agresif dengan diikuti dengan isolasi ketat. Saudara-saudara, ini menjadi kunci untuk mengendalikan persebaran dan pemutusan rantai sebaran dari COVID-19. Karena kita pahami, faktor pembawa penyakit untuk COVID-19 ini adalah manusia, adalah orang. Oleh karena itu, membatasi aktivitas sosial mereka dengan cara kontak dekat adalah paling baik.

Salah satu bentuk dalam kaitan dengan layanan konsultasi medis adalah mengurangi kunjungan ke rumah sakit, karena ini akan memberikan risiko yang cukup besar. Bukan hanya saat melaksanakan antrean di rumah sakit, tapi perjalanan dari rumah ke rumah sakit, apalagi menggunakan kendaraan umum akan sangat potensi memunculkan penularan dari orang lain. Oleh karena itu, kita mendorong semua masyarakat bisa memanfaatkan layanan konsultasi medis, dengan gunakan teknologi, layanan telemedicine, yang telah banyak kita siapkan di tengah masyarakat.

Dalam rangka untuk bisa laksanakan layanan yang baik. Bukan hanya layanan medis, tapi layanan sosial, terkait dengan jaring layanan sosial, maka dibutuhkan komunikasi efektif dengan data baik, dengan data benar, riil, transparan dari semua pihak.

Ini menjadi penting untuk kita terkait penyakit COVID-19. Pendataan ini bukan hanya menggambarkan tentang situasi epidemiologi daerah itu, tapi memberikan gambaran terhadap perencanaan untuk kebutuhan layanan kesehatan. Misal layanan kebutuhan sumber daya manusia, kebutuhan alat peralatan kesehatan. Alat peralatan kesehatan yang terkait dengan rumah sakit maupun yang terkait dengan layanan program, termasuk juga kebutuhan alat pelindung diri.

Data ini penting sebagai perencanaan di dalam kaitan dengan pengelolaan COVID-19 dengan baik. Saudara-saudara, kita pastikan kegiatan untuk mengurangi aktivitas sosial pada daerah yang sudah melaksanakan PSBB maupun belum, dengan kemudian untuk tetap tinggal di rumah ini menjadi disiplin bersama. Disiplin yang kuat yang harus kita pelihara bersama-sama. Oleh karena itu, mari kesadaran ini kita bangun, dan menempatkan kita semua warga masyarakat sebagai unit kontrol, unit pelaksana.

Sudah barang tentu manakala kemudian ini harus berbenturan dengan peraturan perundang-undangan maka penegakan hukum dengan bantuan aparat negara akan dilaksanakan.

Kita menyadari dalam rangka membatasi aktivitas, kita harus memberikan kepastian bahwa arus logistik lancar, kebutuhan-kebutuhan daerah warga tetap terpenuhi secara wajar dan cukup.

Oleh karena itu, pemerintah memberikan jaminan bahwa arus logistik dijaga tetap lancar dari pusat ke daerah, dari gudang logistik sampai kepada masyarakat yang membutuhkan. Ini bukan pekerjaan yang ringan, bukan pekerjaan yang bisa dikerjakan sendiri oleh pemerintah. Oleh karena itu, perlu kerja sama semua pihak.

Kemudian, kita sadari betul, dalam kondisi seperti ini akan banyak sektor ekonomi yang terpukul, akan banyak saudara kita yang kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Akan banyak saudara kita menerima beban ekonomi yang berat. Ini sudah disadari semua oleh pemerintah, maka stimulus ekonomi yang dibuat oleh pemerintah harus betul-betul tepat sasaran. Agar kita bisa fokus dalam rangka menjaga masyarakat tetap tinggal di rumah, tetap menjalankan aktivitas di rumah sebagai prasyarat mutlak memutus mata rantai penularan COVID-19.

Oleh karena itu, mari gotong royong, bersama-sama dengan disiplin kuat terus menerus. Ingat, stamina sosial kita dituntut untuk mengatasi COVID-19 ini.

Hari ini di hari pendidikan pada murid guru, orang tua, menunjukkan kedisiplinan tinggi dalam rangka mempraktikkan belajar dari rumah secara mandiri. Belajar jarak jauh. Ini membantu seluruh anak didik kita, seluruh anak Indonesia untuk tetap mendapat ilmu pengetahuan.

Dan kita melihat semangat gotong royong tinggi di bidang pendidikan. Lebih dari 1.500 mahasiswa jadi relawan pendidikan, mengajar, membantu para guru. Memastikan anak didik mendapat pelajaran di daerah yang tidak dapat akses internet.

Mari kembali lagi pahami secara mendasar bagaimana terhindar dari penularan COVID-19. Agar kita bisa menjadi kunci untuk memutus rantai dari sebaran COVID-19.

Pada situasi sekarang, pilihan adalah satu tetap tinggal di rumah. Tetap tinggal di rumah. Kita tidak tahu siapa yang membawa virus ini. Karena secara data, banyak menemukan orang membawa virus tanpa mengalami apapun. Sehingga kita tidak bisa membedakan mana yang membawa virus mana yang tidak.

Oleh karena itu, tetap tinggal di rumah, jangan berpergian jangan mudik. Ini kunci agar kita pastikan untuk tidak tertular atau tidak menulari orang lain. Perjalanan kita tidak akan pernah ada jaminan aman dari proses penularan COVID-19. Kita pada situasi tertentu akan terpaksa bertemu dengan orang banyak dalam jarak yang relatif dekat. Misalnya di stasiun, di kendaraan umum, di terminal, di rest area jalan tol, atau di toilet umum di sepanjang perjalanan.

Kita tidak mungkin bisa hindarkan diri dari kemungkinan tidak tertular. Seperti kami katakan di depan, tidak seluruhnya yang membawa virus ini dalam kondisi sakit yang berat, jatuh dalam kondisi sakit sedang, banyak di antara mereka yang kondisi seperti tidak sakit, inilah yang menjadi masalah untuk kita.

Lebih baik tetap tinggal di rumah. Mana kala harus meninggalkan rumah gunakan masker, pilih anggota keluarga yang paling sehat, memiliki daya tahan tubuh bagus, muda, sehat. Biarkan mereka yang keluar rumah, namun batasi waktunya. Gunakan masker dan kembali ke rumah apabila kepentingan yang tidak bisa dihindari itu selesai.

Hindari kerumunan dengan orang banyak, jangan naik kendaraan umum yang penuh sesak. Segera pulang apabila masalah sudah selesai. Sesampainya di rumah, lepas masker cuci tangan dengan sabut, dan gunakan masker yang baru.

Kita perlu bersama-sama melindungi siapapun saudara kita yang potensi untuk menjadi parah sakitnya apabila tertular, yaitu yang berusia lanjut, atau yang memiliki masalah penyakit kronis.

Oleh karena itu, ini menjadi kunci keberhasilan, mana kala kita kerjakan dengan baik, lingkungan mengerjakan dengan baik, desa mengerjakan dengan baik. Insyaallah negara ini bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik pula.

Oleh karena itu, kita bantu masyarakat, tetangga atau siapapun yang harus melaksanakan isolasi mandiri. Kita yakinkan mereka mendapat waktu dan ruang melaksanakan isolasi dengan sebai-baiknya.

Ikuti informasi tentang COVID-19 yang benar, banyak informasi bisa kita dapatkan dari portal resmi, hotline, di layanan online maupun layanan telemedicine lain. Kita bisa mengikuti dari siaran televisi, dari siaran radio yang secara rutin mengabarkan.

Mari kita lihat data sampai dengan hari ini, sampai saat ini dari laboratorium yang ada, ada beberapa yang sampai saat ini belum bisa melaksanakan lagi karena reagen-nya belum nyampe, namun sebagian besar sudah bisa melaksanakan. Hari ini, kita bantu menambah reagen-nya.
Sampai dengan saat ini, spesimen yang diperiksa sebanyak 107.943 spesimen, dari sekitar 79.868 orang. hasil konfirmasi positif sebanyak 10.843 orang. Sementara sembuh 1.665 orang, meninggal 831 orang.
Orang dalam pemantauan, dari akumulasi yang kita pantau sebagian besar sudah selesai kita pantau, total 235.035 orang. Pasien dalam pengawasan 22.545 orang. 221 kabupaten kota, terdampak di 34 provinsi.

Distribusi pasien sembuh terbanyak adalah di Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Bali, total keseluruhan adalah 1.665 orang.

Kalau kita lihat, dari pertambahan kasus, pada hari ini bertambah kasus konfirmasi sebanyak 292 orang. Sehingga menjadi 10.843 orang, yang sembuh bertambah 74 orang sehingga menjadi 1.665 orang. Meninggal bertambah 31 orang sehingga menjadi 831 orang.

Pastikan kita tidak tertular, tetap tinggal di rumah. Inilah yang menentukan keberhasilan, dan besar rawatan rumah sakit. Manakala kasus yang terinfeksi menjadi semakin banyak, kita banyak jatuh kasus sakit, bahkan sakit berat, yang membutuhkan layanan rumah sakit akan semakin banyak.

Ini akan membebani kapasitas rumah sakit yang ada. Mari bersama tingkatkan imunitas, sabar dan tenang, tidak panik, istirahat yang cukup dan teratur, pastikan kita bisa tetap menjaga jarak, tidak keluar rumah mana kala tidak terpaksa, gunakan masker, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir. Gotong royong dari pusat sampai ke desa, sampai ke keluarga, tetap di rumah, tetap produktif dan di rumah.

Saudara kami ingatkan kembali bulan ini kita dihadapkan pada kasus demam berdarah. Karena memang musim pancaroba. Pengendalian demam berdarah sangat erat kaitannya dan ditentukan oleh nyamuk yang menjadi faktor pembawa penyakit. Lakukan bersama keluarga dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Dengan cara ini, kita bisa mengendalikan bukan hanya COVID-19, tapi demam berdarah.

Kita semua yakin bisa lakukan dengan baik, maka kita bisa lakukan, pasti bisa.



Sumber: Detik.com