Ternyata! Stok Gula Sudah Langka Sejak Akhir 2019



Jakarta - Tingginya harga gula masih dikeluhkan sejumlah masyarakat di berbagai daerah saat ini. Di beberapa wilayah seperti Bekasi, Depok, Surabaya, dan sebagainya harga gula di pasar tradisional dan juga pedagang eceran masih tembus Rp 18.000-22.000/kg.

Masyarakat juga masih kesulitan mencari gula di ritel-ritel modern yang dikatakan pemerintah menyediakan gula sesuai harga acuan yakni Rp 12.500/kg. Kelangkaan stok gula inilah yang menyebabkan harga gula masih tinggi.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan, kelangkaan stok gula ternyata sudah terjadi sejak November 2019. Oleh sebab itu, sejak saat itu juga pihaknya mengajukan perizinan impor demi memenuhi ketersediaan dalam negeri. Sayangnya, izin impor tak segera terbit.

"Sejak awal kami sudah mengantisipasi kelangkaan gula dan minta kuota impor gula pada akhir 2019, namun izin impor BULOG baru diberikan pada 7 April 2020 sehingga menyebabkan suplai gula terlambat," kata Buwas dalam keterangan resminya, Jumat (22/5/2020).

Kemudian, hambatan lockdown di negara asal impor yakni India juga harus dialami perusahaan pelat merah tersebut ketika sudah meraih perizinan impor. Sehingga, Bulog baru memperoleh gula impornya pada 5 Mei 2020 lalu sebanyak 21.800 ton.

Ia mengatakan, sesudah gula impor masuk, pihaknya langsung mendistribusikan ke seluruh Indonesia dan menjual pada agen/mitra Bulog seharga Rp 11.900/kg. Dengan angka tersebut, Buwas yakin harga gula akan segera turun ke level Rp 12.500/kg.

"Harga gula pasir di tingkat konsumen sejak menjelang bulan Ramadan melonjak hingga Rp 20.000 per kilogram sehingga perlu intervensi yang masif dari pemerintah. Dengan stok yang dikuasai, Perum BULOG sangat optimis dapat menekan harga gula kembali ke HET Rp12.500/kg," pungkas mantan Kepala BNN tersebut.


Sumber: Detik.com