Manila - Hampir 10 ribu tahanan telah dibebaskan di
Filipina, seiring negeri itu berjuang untuk meredam penyebaran virus Corona di
penjara-penjara yang penuh sesak.
"Pengadilan sangat menyadari situasi penuh sesak di
penjara-penjara kita," kata hakim Mahkamah Agung Filipina, Mario Victor
Leonen kepada para wartawan saat dia mengumumkan pembebasan 9.731 tahanan,
seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (2/5/2020).
Langkah ini diambil menyusul perintah ke
pengadilan-pengadilan negeri untuk membebaskan mereka yang dipenjara karena tak
mampu membayar uang jaminan sembari menunggu proses persidangan.
Wabah COVID-19 dilaporkan terjadi di sejumlah penjara yang
penuh sesak di negeri itu, yang berdampak pada para tahanan dan petugas
penjara.
Wabah terparah sejauh ini ada di dua penjara di Pulau Cebu,
di mana dua penjara tersebut mengumumkan total 348 kasus Corona di antara lebih
dari 8 ribu tahanan.
Social distancing mustahil dilakukan di penjara-penjara
Filipina, di mana sel-sel biasanya dihuni lima kali lebih banyak dari
kapasitas.
Masalah penjara yang penuh sesak itu kian menjadi-jadi sejak
Presiden Rodrigo Duterte memulai operasi pemberantasan narkoba pada tahun 2016,
yang telah menyebabkan ribuan orang dipenjara.
Sumber: Detik.com