Garda Nasional AS Positif Corona Usai Kawal Demo, WNI Ditangkap di Melbourne
Personel Garda Nasional AS saat berjaga di dekat Gedung Putih ketika unjuk rasa memprotes kematian George Floyd digelar beberapa waktu lalu (AFP/OLIVIER DOULIERY) |
Jakarta - Beberapa personel Garda Nasional Amerika Serikat (AS)
dinyatakan positif virus
Corona (COVID-19) usai mengawal demo George Floyd. Sementara itu,
seorang WNI ditangkap
di Bandara Melbourne, Australia,
atas tuduhan mencuri barang bermerek termasuk dua tas tangan merek Louis
Vuitton.
Juru bicara Garda Nasional Washington DC, Letnan Kolonel
Brooke Davis, menyatakan pihaknya tidak bisa menyebut jumlah personel yang
dinyatakan positif Corona demi 'keamanan operasional'.
Para personel Garda Nasional itu dikerahkan oleh Wali Kota
Washington DC dan kemudian oleh pemerintah federal AS pada 1 Juni untuk
membantu menjaga ketertiban, setelah unjuk rasa di beberapa wilayah diwarnai
kerusuhan dan penjarahan.
Sementara itu, seorang wanita Indonesia (WNI) ditangkap di
Bandara Melbourne, Australia. WNI yang disebut berusia 21 tahun ini dituduh
telah mencuri sejumlah barang bermerek, termasuk dua tas tangan Louis Vuitton
yang ditaksir bernilai total lebih dari AUS$ 11 ribu atau setara Rp 105,8 juta.
Tindak pencurian itu terjadi di sebuah toko di kompleks
Whiteman Street, Southbank, bulan lalu atau tepatnya pada 19 Mei. Pada Minggu
(7/6) waktu setempat, si WNI itu ditangkap polisi di Bandara Melbourne saat
hendak terbang ke Indonesia.
Berikut ini berita-berita internasional yang menarik
perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (10/6/2020):
- Tentara Garda Nasional AS Positif Corona Usai Kawal Demo
George Floyd
Sejumlah personel Garda Nasional Washington DC di Amerika
Serikat (AS) dinyatakan positif virus Corona (COVID-19) setelah dikerahkan
mengamankan unjuk rasa memprotes kematian George Floyd beberapa waktu lalu.
Jumlah pastinya tidak disebut secara jelas.
Seperti dilansir AFP, Selasa (10/6/2020), juru bicara Garda
Nasional Washington DC, Letnan Kolonel Brooke Davis, menyatakan pihaknya tidak
bisa menyebut jumlah personel yang dinyatakan positif Corona demi 'keamanan
operasional'.
Disebutkan Davis bahwa beberapa personel dinyatakan
terinfeksi Corona setelah sekitar 1.700 personel dikerahkan untuk mengawal
unjuk rasa yang digelar di depan Gedung Putih dan di beberapa lokasi lainnya.
- Trump Sebut Insiden Polisi New York Dorong Lansia
'Jebakan'
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengomentari
insiden seorang kakek 75 tahun yang didorong dua polisi Buffalo di New York
hingga jatuh dan berdarah. Trump menyebut kakek itu sebagai penghasut dan
menyebut insiden itu bisa jadi sebuah jebakan.
Seperti dilansir AFP, Rabu (10/6/2020), dalam komentar yang
disampaikan via Twitter, Trump melontarkan kecurigaannya bahwa kakek itu
merupakan seorang penghasut dari kelompok sayap kiri-jauh yang sengaja
merekayasa insiden tersebut.
"Demonstran Buffalo yang didorong polisi bisa jadi
seorang provokator ANTIFA (kelompok anti-fasis). Martin Gugino yang berusia 75
tahun diusir telah tampak sedang memindai komunikasi polisi demi mematikan
peralatan," tulis Trump dalam komentarnya via Twitter.
"@OANN Saya telah melihatnya, dia jatuh lebih keras
daripada didorong. Sedang membidik (alat) pemindai. Bisakah ini sebuah
jebakan?" imbuh Trump.
- Brown Jadi Kepala Staf AU Kulit Hitam Pertama AS, Trump:
Hari Bersejarah!
Di tengah demonstrasi anti rasialisme yang dipicu kematian
George Floyd, sosok yang ditunjuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump
untuk menjadi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) yang baru telah disetujui Senat
AS. Jenderal Charles Brown resmi mencetak sejarah sebagai orang kulit hitam
pertama yang menjadi KSAU di AS.
Pengumuman penunjukan Brown sebagai KSAU yang baru ini
disampaikan oleh Trump melalui akun Twitternya. Senat AS menyetujui penunjukan
Jenderal Brown menjadi Kepala Staf Angkatan Udara AS dalam voting dengan hasil
98-0. Trump menyebut keputusan ini sebagai hari bersejarah di AS.
"Keputusan saya untuk menunjuk @usairforce Jenderal
Charles Brown sebagai kepala militer keturunan Afrika-Amerika pertama di
Amerika Serikat, sekarang telah disetujui oleh Senat. Hari bersejarah bagi
Amerika! Bersemangat untuk bekerja lebih dekat dengan Jenderal Brown, yang
adalah Patriot dan Pemimpin Besar!" tulis Trump dalam cuitannya, Rabu
(10/6/2020).
- WNI Curi Tas Louis Vuitton Rp 105 Juta, Ditangkap di
Bandara Melbourne
Seorang wanita Indonesia (WNI) ditangkap polisi di Bandara
Melbourne, Australia, atas tuduhan pencurian. WNI yang disebut berusia 21 tahun
ini dituduh telah mencuri sejumlah barang bermerek, termasuk dua tas tangan
Louis Vuitton.
Seperti dilansir media lokal 7news.com.au, Rabu (10/6/2020),
WNI yang tidak disebut namanya ini diduga melakukan tindak pencurian itu di
sebuah toko di kompleks Whiteman Street, Southbank, bulan lalu atau tepatnya
pada 19 Mei.
Dua tas Louis Vuitton yang dibawa kabur si WNI itu ditaksir
bernilai total lebih dari AUS$ 11 ribu atau setara Rp 105,8 juta.
Pada Minggu (7/6) waktu setempat, si WNI itu ditangkap
polisi di Bandara Melbourne saat hendak terbang ke Indonesia.
- Malaysia Catat 2 Kasus Baru Corona dalam Sehari, Total
8.338 Kasus
Otoritas Malaysia kembali melaporkan satu digit kasus baru
virus Corona (COVID-19). Sedikitnya dua tambahan kasus dilaporkan dalam 24 jam terakhir,
sehingga total kasus virus Corona di negara ini mencapai 8.338 kasus.
Seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star, Rabu
(10/6/2020), ini merupakan hari ketiga saat Malaysia melaporkan satu digit
tambahan kasus harian. Tambahan dua kasus dalam sehari menjadi angka terendah
sejak lockdown atau perintah pengendalian pergerakan (MCO) diberlakukan di
negara ini sejak 18 Maret lalu.
Dalam konferensi pers terbaru, Direktur Jenderal Kesehatan
pada Kementerian Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham Abdullah, mengumumkan bahwa
total 8.338 kasus virus Corona kini tercatat di Malaysia.
Dr Noor Hisham menyebutkan bahwa 39 pasien virus Corona
dipulangkan dalam sehari. Ini berarti, sejauh ini sudah 7.014 pasien yang
dinyatakan sembuh dari virus Corona di Malaysia. Angka kesembuhan virus Corona
di Malaysia saat ini berada di angka 84,12 persen dari total kasus positif.
Sumber: Detik.com