Kiat Hadapi Guncangan Ekonomi di Kala Pandemi COVID-19
Jakarta - Pandemi COVID-19 memberikan dampak pelemahan
ekonomi kepada masyarakat. Para karyawan menghadapi keputusan pemutusan
hubungan kerja (PHK) atau pengurangan upah, sementara pekerja informal
merasakan penurunan pendapatan.
Untuk lolos dalam kondisi tersebut, masyarakat harus
menyesuaikan pola hidup salah satunya dengan memulai usaha yang dapat
dijalankan dalam situasi saat ini.
President of Asian Population Association (APA) Aris Ananta
menjabarkan, fase new normal membuka peluang masyarakat untuk kembali
produktif, tapi tetap melindungi diri dari paparan COVID-19. Era new normal,
kata dia, memunculkan disrupsi dalam kehidupan, sehingga dibutuhkan inovasi dan
penyesuaian.
Gelombang PHK dan pengurangan pemasukan mesti disikapi
dengan bijaksana. Masyarakat, lanjut Aris, dapat memberdayakan teknologi untuk
membuka peluang usaha yang mendatangkan uang. Ia menekankan, masyarakat tidak
bisa mengharapkan kembali ke kondisi kenormalan sebelum pandemi, dan harus
beradaptasi dengan keadaan yang baru.
"Kita harus berinovasi kita harus menciptakan pekerjaan
baru dan perilaku yang memberikan keamanan dari COVID-19. Usaha yang bisa
berjalan dalam kondisi new normal dan menghadirkan kenormalan baru akan
mendatangkan keuntungan saat ini dan di masa depan. Bagi yang tidak dapat
membuat dan mengikuti new normal akan kesulitan dalam hal ekonomi," ungkap
Aris saat menjadi pembicara dalam Webinar Internasional BKKBN COVID-19: Public
Health and Economic Perspective, Kamis (25/6/2020), mengutip Detik.com.
Ia menambahkan, keluarga juga perlu menyesuaikan pola hidup
di masa pandemi. Pemasukan yang melorot mesti diimbangi dengan efisiensi
pengeluaran.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia itu
mengatakan, dalam situasi sulit masyarakat mesti pintar-pintar membelanjakan
uang. Dana yang dimiliki hendaknya digunakan hanya untuk memenuhi kebutuhan
dasar. Tahan dulu keinginan untuk memiliki barang-barang konsumsi sekunder dan
tersier.
"Pilih makanan dan minuman yang murah sehat. Kurang
konsumsi makanan manis dan asin. Kurangi merokok, makan daging, perbanyak konsumsi
buah dan sayur. Minum air putih, dan kurangi konsumsi minuman kemasan yang
manis. Hal itu membuat kita lebih sehat dan memiliki simpanan finansial untuk
kondisi yang tidak pasti," saran Aris.
Selain itu, kata dia, jangan lupakan aspek kesehatan. Di
masa pandemi, kesehatan harus menjadi prioritas. Badan yang sehat merupakan
modal untuk mendapatkan penghasilan dan meminimalisir pengeluaran untuk
berobat.
"Dengan badan yang sehat kita bisa menciptakan inovasi
peluang ekonomi, jadi kita harus menerapkan gaya hidup yang baik untuk
kesehatan dan lingkungan," kata Aris.