Dumai - Dikonfimasi terdapat tiga penambahan
kasus positif covid-19 oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
Kota Dumai
pada, Rabu (22/7). Salah satunya diantaranya merupakan seorang wanita
yang baru melahirkan pada, Sabtu (18/7) lalu.
Dengan demikian total kasus positif Covid-19 di Kota Dumai
sehingga, Rabu (22/7) kemarin berjumlah 35 kasus. 28 kasus di nyatakan sembuh
dan 7 orang masih di rawat termasuk tiga kasus baru.
"Benar, ada tiga tambahan kasus, salah satunya
seorang ibu yang baru melahirkan," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai, dr Syaiful, Rabu (22/7), dikutip
dari Riaupos.co.
Ia mengatakan ketiga pasien positif tersebut saat ini sudah
di isolasi di RSUD Kota Dumai. "Dengan bertambahnya kasus ini, kita semua
harus lebih waspada, jangan sampai Dumai kembali ke zona merah," katanya.
Mantan Direktur RSUD Kota Dumai itu menjelaskan pasien ke 33
di Kota Dumai yakni Tual El (37) warga Kelurahan Bukit Batrem Kecamatan
Dumai Timur. Pasien ini sudah ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan karena
hasil rapid test positif.
"Kemudian dilakukan swab PCR Test, dan ternyata positif
swab. Saat ini kami masih dilakukan tracing untuk mendapatkan
data risiko penularannya, belum diketahui dari mana riwayat penuluranya,
pasien ini juga diketahui merupakan petugas pengawas pemilu di tingkat
kelurahan" terangnya.
Selanjutnya, Syaiful mengatakan pasien ke 34 nyoya E (35)
warga Kelurahan Batu Teritip Kecamatan Sungai Sembilan.
"Pasien ini merupakan ibu yang baru melahirkan,"
terangnya.
Dikatakannya, awalnya pasien E akan melahirkan di Kelurahan
Batu Teritip dengan bantuan bidan di kelurahan tersebut.
"Karena ada permasalahan kemudian di rujuk ke RSUD Kota
Dumai, petugas juga melakukan rapid test dengan hasil reaktif dan di lanjutkan
dengan swab yang hasilnya juga positif," ujarnya.
Terkait pasien ini pihaknya akan melakukan tracing secara
masif mulai dari keluarga pasien di Kelurahan Batu Teritip, bidan yang menolong
melahirkan untuk awal sehingga tenaga medis di RSUD yang menangani pasien saat
melahirkan.
"Untuk bayinya sudah diambil swab, namun belum keluar,
tapi melihat kondisi klinis bayi itu sehat," tuturnya.
Ia mengatakan memang untuk melakukan tracing kontak terhadap
pasien ini akan cukup sulit karena jarak tempat tinggal pasien yang cukup
jauh.
"Kalau musim penghujan seperti ini sulit untuk ditempuh
jalur darat, saat ini kami sedang berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan
Kelurahan untuk mencari cara agar semua yang berkontak dengan pasien bis segera
di swab," katanya.
Selanjutnya, pasien ke 35, Nyonya EW (41) warga
kelurahan Basilam Baru, merupakan kaitan kasus pasien positif sebelumnya yakni
NF (12) dan SB (51).
"Pasien ini diketahui merupakan istri dari SB dan ibu
dari NF," tutupnya.