Washington - Seorang hakim di New York untuk sementara waktu
memblokir penerbitan buku keponakan Presiden Donald Trump yang mengungkap
keluarga orang nomor satu di AS.
Buku karya Mary Trump, Too Much and Never Enough, How My
Family Created the World's Most Dangerous Man, akan dirilis pada 28 Juli.
Namun, pada Selasa (30/06), seorang hakim mengeluarkan surat
perintah pemblokiran penerbitan buku tersebut atas permintaan paman Mary Trump,
yang merupakan saudara kandung presiden, Robert.
Pengacara Mary Trump mengatakan akan segera mengajukan
banding terhadap putusan hakim tersebut.
"Perintah pemblokiran sementara dari pengadilan hanya
bersifat sementara, tetapi itu masih merupakan pengekangan terhadap pernyataan
politik yang melanggar Amandemen Pertama," kata pengacaranya, Ted
Boutrous.
"Buku ini, yang membahas berbagai masalah yang menjadi
perhatian publik soal presiden petahana dalam tahun pemilu, tidak boleh
dilarang bahkan untuk satu hari," lanjutnya, dikutip dari Detik.com.
Buku ini diterbitkan oleh Simon & Schuster dan berada di
peringkat keempat dalam daftar buku terlaris versi Amazon sebelum dirilis.
Sidang dijadwalkan digelar di Dutchess County, New York,
pada 10 Juli.
Mary Trump, yang berusia 55 tahun, adalah putri dari kakak
kandung Presiden Trump, Fred Trump Jr, yang meninggal pada 1981.
Buku itu diklaim mengungkapkan "sebuah mimpi buruk
akibat berbagai trauma, hubungan destruktif, dan kombinasi tragis dari
pengabaian dan pelecehan".
Pengacara Robert Trump, Charles Harder, mendukung keputusan
hakim tersebut, dengan mengatakan bahwa "tindakan Mary Trump dan Simon
& Schuster benar-benar tercela".
"Kami mengajukan perkara kasus ini dan akan mencari
solusi hukum yang maksimal atas kerusakan parah akibat pelanggaran kontrak Mary
Trump dan campur tangan yang disengaja oleh penerbit Simon & Schuster
dengan kontrak itu," kata Harder.
"Ini tindakan korektif jangka pendek agar segera
menghentikan perilaku mengerikan mereka, kami akan mengejar kasus ini sampai
tuntas," tambahnya.
Awal bulan ini, Presiden Trump mengatakan bahwa keponakannya
melanggar non-disclosure agreement (NDA) - kesepakatan untuk tidak mengungkap
informasi rahasia - dengan menulis buku.
"Dia tidak diizinkan menulis buku," katanya kepada
Axios, merujuk pada dokumen hukum berusia 20 tahun, yang menurut laporan, dia
tandatangani setelah terjadi perselisihan tentang harta warisan ayahnya setelah
kematiannya pada 2001.
Trump menyebut NDA sebagai "sangat kuat" yang
"mencakup segalanya".
Apa yang diungkap buku itu?
Buku itu dijadwalkan akan diluncurkan beberapa pekan sebelum
Konvensi Nasional Partai Republik, momen ketika Trump menerima keputusan
partainya agar dia melanjutkan periode kedua masa jabatannya.
Buku memoar itu disebut-sebut akan mengungkap bagaimana Mary
Trump memasok informasi kepadaNew York Times dengan segepok dokumen rahasia
untuk menyelidiki secara mendalam tentang keuangan pribadi Trump.
Dia menuduh Presiden Trump terlibat dalam skema
"penipuan" pajak dan telah menerima lebih dari US$400 juta (Pound 316
juta) dari perusahaan real estat ayahnya.
Seorang pengacara presiden dan Gedung Putih membantah
tuduhan bahwa Trump melakukan penipuan dan penggelapan pajak.
Dari uraian buku tersebut di Amazon, Mary Trump disebutkan
akan menjelaskan bagaimana pamannya akan "menjadi orang yang kini menjadi
ancaman bagi kesehatan dunia, keamanan ekonomi dan tatanan sosial".
Ini adalah buku kedua oleh penerbit Simon & Schuster
yang ingin diblokir oleh Trump.
Awal bulan ini, perintah Departemen Kehakiman AS untuk
memblokir buku memoar John Bolton, mantan penasihat keamanan nasional Presiden
Trump.
Buku berjudul The Room Where It Happened akan dijual akhir
bulan ini.
Salah satu klaim buku itu adalah bahwa Trump
"meminta" kepada Presiden China agar membantunya memenangkan
pemilihannya pada November 2020.
Satu kontrak di mana satu atau lebih pihak sepakat untuk
tidak mengungkapkan informasi rahasia yang telah mereka bagi satu sama lain
sebagai bagian penting dari melakukan bisnis bersama.