Jejak yang Terendus Anjing K9 di Kasus Pembunuhan Editor Metro TV



Jakarta - Polisi mengerahkan segala upaya untuk melacak jejak pembunuh editor Metro TV Yodi Prabowo, termasuk dengan mengerahkan anjing pelacak. Anjing yang dikerahkan bergerak ke dua tempat berbeda, danau dan sebuah warung, tapi juga melipir ke beberapa titik.

Polisi menduga pelaku pembunuhan Yodi Prabowo sempat mampir ke warung tempat anjing berhenti. Warung tersebut berjarak sekitar 500 meter dari lokasi penemuan mayat.

"Diasumsikan begitu (pelaku sempat mampir ke warung), karena anjing tidak jalan ke mana-mana lagi," kata anggota Tim K-9 Ditpolsatwa Baharkam Korsabhara Mabes Polri Bripka Sugianto di pinggir Jalan Tol JORR, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Sabtu (11/7/2020), dikutip dari Detik.com.

Sebelum melakukan pelacakan, anjing tersebut mengendus pisau yang diduga digunakan pelaku. Pelacakan menggunakan anjing dilakukan dua kali.

"Kebetulan ini alat bukti yang digunakan untuk menghabisi korban. Jadi kita melacak jejak pelaku yang pegang di alat bukti tersebut," jelas Sugianto.

- Ke sejumlah jalanan
Setelah mengendus pisau yang diduga digunakan pelaku, anjing pelacak polisi bergerak ke jalan raya di seberang tempat kejadian perkara (TKP). Setelah itu, anjing pelacak masuk ke jalan kecil permukiman warga RT 007/008 RW 01 Kelurahan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.


- Danau
Anjing pelacak kemudian sampai di tepi Danau Cavalio. Anjing K9 pelacak kasus Yodi Prabowo lalu bergerak ke titik selanjutnya.


- Warung
Anjing K9 ini terus bergerak sampai berhenti di depan sebuah warung kecil dekat Masjid Al-Ikhlas, Jalan Ulujami Raya RT 013/01 Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Pelacakan kedua kemudian dilakukan. Polisi mengulangi penelusuran jejak untuk kedua kalinya menggunakan bukti pisau.

Anjing pelacak kembali ke rute semula, berjalan ke tepi Danau Cavalio. Kemudian, kaki si anjing melangkah ke warung yang semula didatangi. Anji itu lagi-lagi di jalan depan warung.