Riyadh - Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud
menyatakan bahwa pelaksanaan ibadah haji yang dibatasi tahun ini membutuhkan
"upaya ganda" oleh otoritas Saudi di tengah pandemi virus Corona.
Hal ini disampaikan Raja Saudi itu hari Jumat
(31/7) setelah pulang dari rumah sakit usai menjalani operasi kandung empedu.
"Mengadakan ritual dalam bayang-bayang pandemi ini ...
mengharuskan pengurangan jumlah jemaah, tetapi itu mewajibkan berbagai lembaga
resmi untuk melakukan upaya ganda," kata Raja Salman yang berusia 84 tahun
dalam pidato yang dibacakan di televisi pemerintah oleh Pjs Menteri Media Majid
Al-Qasabi, dikutip dari Detik.com.
"Haji tahun ini dibatasi hingga ke jumlah yang sangat
terbatas dari orang-orang dari berbagai negara, memastikan ritual tersebut
selesai meskipun dalam keadaan sulit," katanya seperti dilansir kantor
berita AFP, Jumat (31/7/2020).
Pidato ini disampaikan bertepatan dengan Hari Idul Adha,
setelah raja meninggalkan rumah sakit setelah dirawat selama 10 hari untuk
operasi pengangkatan kantong empedunya.
Ibadah haji terbatas, yang dimulai pada hari Rabu (29/7),
hanya diikuti oleh hingga 10.000 orang yang telah tinggal di kerajaan itu.
Jumlah ini sangat terbatas dibandingkan dengan ibadah haji tahun-tahun sebelumnya
yang mencapai 2,5 juta jemaah haji dari seluruh dunia.
Raja Salman mengatakan bahwa pihak berwenang menerapkan
"kewaspadaan kesehatan tertinggi" selama ibadah haji ini.
Para jemaah haji yang semuanya telah dites Corona,
diharuskan memakai masker dan menjaga jarak sosial.