PEKANBARU - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit
periode 15-21 Juli mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur. Jumlah
kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun sebesar Rp28,90/Kg
dari harga pekan lalu. Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode
satu minggu ke depan naik menjadi Rp1.620,84/Kg.
Kepala Dinas Perkebunan Riau
Zulfadli mengatakan, kenaikan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan
faktor eksternal. Untuk faktor internal, naiknya harga TBS periode ini
disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga jual CPO dan kernel dari seluruh
perusahaan yang menjadi sumber data.
"Tercatat rata-rata kenaikan harga jual CPO mencapai
Rp116,23/Kg dan rata-rata kenaikan harga jual kernel mencapai Rp42,06/Kg. Untuk
harga jual CPO, PTPN V mengalami kenaikan sebesar Rp128,75/Kg, Sinar Mas Group
mengalami kenaikan harga sebesar Rp108,00/Kg, Astra Agro Lestari Group
mengalami kenaikan harga sebesar Rp120,00/Kg, Asian Agri Group mengalami
kenaikan harga sebesar Rp110,78/Kg, dan PT Citra Riau Sarana mengalami
kenaikan sebesar Rp113,60/Kg dari harga minggu lalu," katanya, saat
dikutip Riaupos.co.
Sedangkan untuk harga jual kernel, Astra Agro Lestari Group
mengalami kenaikan sebesar Rp22,73/Kg, Asian Agri Group mengalami kenaikan
sebesar Rp22,00/Kg, dan PT Citra Riau Sarana mengalami kenaikan sebesar Rp
81,45/Kg dari harga minggu lalu.
Sementara dari faktor eksternal, kenaikan harga TBS periode
ini dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak kedelai sebagai subtitusi CPO.
Kenaikan minyak subtitusi ini mengakibatkan pembeli beralih ke CPO sehingga
permintaan naik. Selain itu ekspor bulan Juni yang cukup tinggi mampu membuat
stok minyak sawit menjadi berkurang.
"Faktor lain yang juga mempengaruhi adalah pelemahan
nilai mata uang ringgit dihadapan dollar AS. Ringgit menjadi mata uang di mana
kontrak CPO ditransaksikan. Ketika ringgit melemah, harga CPO menjadi lebih
murah terutama untuk pemegang mata uang lain yakni dolar AS, sehingga dapat
mendongkrak permintaan," jelasnya.