Oknum Camat di Meranti Dilaporkan ke KASN

 

Selat Panjang - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kepulauan Meranti mengeluarkan rekomendasi sanksi oknum camat setempat kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). 

Demikian disampaikan oleh Ketua Bawaslu Kepulauan Meranti Syamsurizal, Ahad (16/8/20) siang.  

Menurutnya, rekomendasi ini diterbitkan, Sabtu (15/8/20) kemarin, sehari setelah oknum ASN tersebut memberikan klarifikasinya terhadap dugaan pelanggaran kode etik jelang berlangsungnya Pilkada Meranti.

"Jumat dia memenuhi panggilan dari kita untuk mengklarifikasi. Setelah semua bukti diakui, maka Sabtu kemarin kita terbitkan rekomendasi ke KASN," bebernya, dikutip dari Riaupos.co.

Cerita Syamsurizal, dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh oknum ASN tersebut mengajak masyarakat untuk mendukung salah seorang bakal calon peserta Pilkada Meranti. Informasi awal diterima dari masyarakat. 

Padahal menurutnya, terhadap kode etik peran dan profesi tersebut telah diatur dalam UU 5/2014 dan PP 42/2004 tentang ASN. Di sana disebutkan setiap ASN harus netral. 

"Harusnya netral, tapi oknum camat tersebut malah mengajak warganya untuk berpihak kepada salah seorang bakal calon. Kan gak boleh itu. Bukti videonya juga ada," ujarnya.

Terhadap surat rekomendasi ini juga telah ditembuskan kepada pejabat pembina kepegawaian (PPK) dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Kepulauan Meranti. 

"Rekomendasi ke KASN itu tembusannya juga kepada PPK dan BKD. Sebagai pemberitahuan saja," ungkapnya. 

Terkait isu netralitas ASN masa Pilkada sempat dikeluhkan oleh Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, Drs Irwan Nasir belum lama ini. 

Menurutnya kondisi tersebut sangat sulit untuk dihilangkan. Pasalnya dari kaca mata dia sejauh ini, ASN tidak akan pernah bisa netral. Karena dengan mendukung salah satu calon Pilkada merupakan salah satu cara untuk mendapatkan panggung dalam sebuah pemerintahan. 

"Bagi pejabat yang mendukung tentunya akan mendapatkan jabatan yang baik dan strategis. Bagi yang tidak menentukan sikap kariernya akan biasa-biasa saja. Apalagi yang ketahuan tidak mendukung," ujarnya. 

Pernyataan itu dilontarkannya saat mengikuti Dialog Menakar Kesiapan Pemilihan Serentak Lanjutan 2020 di Provinsi Riau melalui video conference yang ditaja oleh Ikatan Pelajar Riau Yogjakarta (IPRY), belum lama ini (30/6/20).