RSUD Arifin Ahmad Menambah 60 Ruang Isolasi

 

Pekanbaru - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru, akan menambah kapasitas ruang isolasi sebanyak 60 tuang. Hal ini, disampaikan Juru Bicara (Jubir) percepatan penanganan Covid-19 Provinsi Riau, dr Indra Yovi.

Pria yang akrab disapa dr Yovi ini, menyebutkan, penambahan ini seiring melonjaknya kasus terkonfirmasi Covid-19 di Provinsi Riau.

Menurutnya, penambahan sebanyak 60 ruang isolasi itu, diperuntukkan bagi pasien Covid-19 bergejala sedang dan berat.  

''Rencana penambahan sekitar 60 ruang isolasi di RSUD Arifin Achmad Riau itu memang ada, seiring kasus Covid-19 terus bertambah,'' kata Yovi, klikmx.com.

Pertimbangan lainnya, juga disebabkan  ruang isolasi di rumah sakit swasta juga saat ini tidak bisa lagi mennambah ruang isolasi pasien Covid-19.

Sebagai contoh, sambung Yovi, untuk di RS Eka Hospital saja, ruangan nya sudah full. Kemudian, sama halnya di RS Awal Bros tidak ada lagi ruangan yang bisa digunakan. 

Faktor lainnya, pihak pengelola rumah sakit swasta itu, juga tidak bisa lagi menambah ruang isolasi.

''Tak mungkin juga mereka jadi rumah sakit khusus Covid-19. Sementara pasien lain juga banyak, kalau khusus Covid-19, orang sakit tipus kemana mau berobat,'' ungkap Yovi.

''Makanya yang bisa ditambah ruang isolasi itu terutama rumah sakit pemerintah. Namun ada juga beberapa rumah swasta yang bisa ditambah, tapi tak banyak,'' jelasnya.  


Sarankan Tambah Nakes

Sejalan dengan penambahan ruang isolasi di RSUD Arifin Achmad, tambah Yovi, maka tenaga kesehatan di rumah sakit Pemprov Riau itu juga harus ditambah. 

''Kalau sekarang cukup. Tapi kalau ditambah lagi ruang isolasi tidak cukup tenaga kesehatannya. Paling tidak harus ditambah sekitar 50-60 orang tenaga kesehatan lagi,'' katanya. 

Untuk diketahui, penambahan ruang isolasi pasien Covid-19 bergejala sedang dan berat di RSUD Arifin Achmad seiring meningkatnya penambahan kasus setiap harinya. 

Selain penambahan itu, Pemprov Riau juga menyiapkan hotel untuk isolasi mandiri pasien Covid-19 bergejala ringan dan tidak bergejala. Hal ini sebagai bentuk keseriusan Pemprov Riau dalam penanganan penemu Covid-19 di Bumi Lancang Kuning.

Juru bicara tim Satuan tugas percepatan penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi, mengimbau kepada masyarakat Riau yang ingin menjalani isolasi mandiri dilokasi yang sudah ditetapkan pemerintah akibat terpapar Covid 19 namun tidak bergejala. Untuk dapat menghubungi petugas kesehatan terdekat. 

''Masyarakat yang menjalani swab secara mandiri, dan dinyatakan positif Covid-19 namun tidak bergejala, dan ingin menjalani isolasi mandiri ditempat yang disediakan pemerintah dapat langsung menghubungi petugas kesehatan terdekat seperti puskesmas,'' kata dr Yovi.

Lebih lanjut dikatakannya, dengan menjalani isolasi mandiri ditempat yang sudah disediakan pemerintah, dapat lebih aman dibandingkan menjalani isolasi mandiri dirumah. Karena dapat dipastikan pasien tidak berkontak dengan anggota keluarga.

''Untuk menjalani isolasi mandiri dirumah, banyak aspek yang perlu diperhatikan. Seperti harus ada kamar mandi pribadi yang tidak digunakan bersama. Untuk itu lebih aman isolasi mandiri dilokasi yang sudah ditetapkan pemerintah,'' sebutnya.

Lokasi isolasi mandiri yang disiapkan pemerintah diantaranya, Rusunawa Rejosari Tenayan Raya, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Riau dan Badan Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Provinsi Riau.

Pemprov Riau juga berencana mempersiapkan hotel berbintang di Pekanbaru untuk isolasi mandiri pasien Covid-19 ringan, yakni hotel Grand Suka dan hotel Mutiara Merdeka. Dua hotel ini juga sudah ditinjau oleh Gubernur Riau.

''Pak gubernur bersama pak Kapolda dan Danrem juga sudah meninjau dua hotel tersebut,'' katanya.