Pekanbaru - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Riau pada Bulan April 2021 mencapai US$ 1,60 miliar atau mengalami penurunan sebesar 10,46 persen dibanding ekspor bulan Maret 2021 sebesar US$ 1,79 miliar.
Kepala BPS Riau Misfaruddin mengatakan penurunan ini disebabkan oleh turunnya ekspor migas dan ekspor non migas masing-masing sebesar 0,91 persen dan sebesar 11,51 persen.
"Ekspor migas dari US$ 178,55 juta pada bulan Maret 2021 turun menjadi US$ 176,92 juta pada bulan April 2021. Demikian juga ekspor non migas dari US$ 1,61 miliar pada bulan Maret 2021 turun menjadi US$ 1,43 miliar pada bulan April 2021," ujar Misfaruddin, Kamis (20/5/2021), dikutip swri dari Cakaplah.com.
Ia mengatakan dari 10 golongan barang ekspor non migas terbesar bulan April 2021 dibanding Maret 2021, enam golongan mengalami penurunan, yang terbesar yaitu Lemak & Minyak Hewan/Nabati sebesar US$ 181,47 juta, Berbagai Produk Kimia US$ 20,64 juta, dan Bubur Kayu (pulp) US$ 16,99 juta.
"Sedangkan empat golongan mengalami kenaikan, yaitu Bahan Kimia Organik sebesar US$ 20,37 juta, Kertas dan Karton US$ 11,02 juta, Ampas dan Sisa Industri Makanan US$ 6,17 juta dan Serat Stapel Buatan US$ 4,59 juta," cakapnya.
Sementara itu selama Januari-April 2021, nilai ekspor Riau mengalami kenaikan sebesar 45,27 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang disebabkan oleh naiknya ekspor migas dan ekspor non migas masing-masing sebesar 473,07 persen dan sebesar 33,55 persen.
"Kenaikan ekspor migas disebabkan adanya ekspor minyak mentah di tahun 2021 dan kenaikan ekspor industri pengolahan hasil minyak sebesar 7,94 persen," sebutnya.
Selama Januari-April 2021, ekspor 10 golongan barang utama non migas memberikan kontribusi sebesar 99,13 persen terhadap total ekspor non migas.
"Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang utama non migas tersebut mengalami kenaikan sebesar 34,42 persen terhadap periode yang sama tahun 2020," tutupnya.