Kades Di Inhil Resah Ada Oknum Mengaku LBH Minta Upeti

 



TEMBILAHAN – Keberadaan pihak tidak bertanggung jawab yang mengaku sebagai Lembaga Bantuan Hukum (LBH) sangat meresahkan kepala desa (Kades) di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

LBH yang seharusnya memberikan bantuan hukum, justru menakuti – kuti sejumlah Kades di Kabupaten Inhil dengan berbagai alasan yang mengarah kepada pemerasan.

Hal ini di beberkan Kades Pasir Emas, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Inhil, Abdul Rahman, selaku pihak yang merasa dirugikan dengan aksi satu diantara LBH yang berasal dari luar Kabupaten Inhil tersebut.

Abdul Rahman mengakui mendapat ancaman setelah dirinya tidak lagi bersedia untuk menjadi klien atau mitra LBH dan tidak menjawab surat yang diberikan oleh LBH tersebut.

“Kita (kades) di suruh bayar untuk jadi klien di LBH mereka, tapi karena saya sudah punya pengacara sendiri jadi saya tidak bersedia. Sejak itu saya di keluarkan dari group dan diancam akan disurati dan diberitakan ke media dengan berbagai dugaan yang terkesan mencari – cari kesalahan,” beber Rahman sapaan akrabnya.

Menurut Rahman, sebelumnya dirinya juga sudah membayar Kartu Tanda Anggota (KTA) menjadi mitra atau klien di LBH tersebut sejumlah Rp. 1 juta sebagai bentuk solidaritas sesama Kades.

“Tahun lalu saya sudah bayar Rp. 1 juta, tahun ini mereka minta lagi Rp. 3 juta. Mereka bilang uang Rp. 1 juta yang saya bayarkan tahun lalu itu cuma uang KTA dan belum jadi klien, benar-benar aneh,” tambahnya lagi.

Rahman juga mengakui memiliki banyak bukti pemerasan yang dilakukan LBH tersebut jika terus – terusan diserang dan diintimidasi, serta akan melaporkan kepada pihak yang berwajib LBH yang kerjanya menakut – nakuti kades dan memerasnya dengan kedok LBH.

“Saya siap melaporkan permainan mereka di depan hukum. Saya tidak suka, gara-gara saya tidak bayar upeti lalu diberitakan dan dicari kesalahannya. Saya Kades Pasir Mas siap menghadapi. Saat ini saya sedang berkoordinasi dengan penasehat hukum saya, dan rekan media yang ada di Inhil, karena ini sudah merusak citra LBH dan media juga,” pungkasnya.***