Begini Suasana Mal di Pekanbaru di Hari Pertama PPKM Level 4

Pekanbaru - Hari pertama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Kota Pekanbaru membuat mal di Kota Bertuah lengang dari pengunjung, Senin (26/7/2021). Hal ini karena memang Mal diminta untuk tutup selama pemberlakuan PPKM level 4.

Mal Pekanbaru, salah satu mal yang berada di Jalan Sudirman juga tampak sepi dan lengang. Toko-toko tutup, mulai dari toko yang menjual pakaian, sepatu atau handphone semuanya tutup. Padahal biasanya Mal Pekanbaru adalah salah satu Mal yang cukup ramai dikunjungi. Terlebih letaknya di tengah Kota. Namun kini jumlah pengunjung hanya dapat dihitung dengan jari.

Meski banyak toko yang tutup, namun sejumlah outlet makanan masih beroperasi, namun memang hanya untuk layanan pesan antar atau take away. Selebihnya ada juga Supermarket Lucky dan Apotek yang juga masih beroperasi.

Corporate Secretary PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (Mal Pekanbaru) Riza Budi mengatakan untuk hari pertama PPKM level 4 diterapkan, memang masih ada pengunjung yang datang ke supermarket namun tidak ramai.

"Untuk supermarket tidak terlalu ramai pengunjung. Untuk makanan dan minuman masih ada, tapi kebanyakan yang beli itu melalui aplikasi online," ujar Riza Budi, Senin (26/7/2021), dikutip dari Cakaplah.com.

Disampaikan Riza, selama penerapan PPKM level 4 ini, karyawan Mal Pekanbaru dirumahkan terlebih dahulu. "Dan bagaimana soal penggajian untuk karyawan yang dirumahkan, kita masih bahas di internal. Karena memang selama pandemi ini pusat-pusat perbelanjaan sangat terdampak, yang tentunya sangat berpengaruh terhadap cashflownya kita," cakapnya.

Dirinya berharap semoga ini PPKM terakhir yang diterapkan dan ke depannya tidak ada lagi penutupan pusat-pusat perbelanjaan. Karena dari segi penerapan prokes, pusat-pusat perbelanjaan telah menerapkannya secara ketat.

"Selain itu, kami juga berharap dengan kondisi seperti ini pemerintah bisa memberikan relaksasi-relaksasi bagi pusat-pusat perbelanjaan, seperti perpajakan, retribusi-retribusi termasuk PLN," harapnya.