Pelantikan Anggota DPRD di Warnai Unjuk Rasa Mahasiswa



TEMBILAHAN - Pelantikan 45 anggota DPRD Kabupaten Inhil berujung aksi demonstrasi dari mahasiswa di depan Gedung DPRD Inhil, Jalan Soebrantas,  Tembilahan,  Senin (16/9/19) siang. 

Sempat dorong-dorongan ratusan mahasiswa dan pihak keamanan di pagar gedung. Karena mahasiswa dari gabungan GMNI dan HMI ini ingin memaksa memasuki kantor DPRD. 

Aksi demo mahasiswa ini menuntut Pemerintah Daerah (Pemda) menyikapai dan menanggapi secara serius Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau. 

Selain itu, mahasiswa menggunakan Almamater kuning tersebut menuntut DPRD mendesak Pemda Inhil mengungkap aktor intelektual berdasi yang membakar lahan.

"Kami berada di sini untuk datang menyampaikan aspirasi masyarakat, kalau tak sanggup jadi perwakilan rakyat lebih baik kita gantian, hidup mahasiswa,"ucap Husein salah satu orator. 

Selain menuntut menyelesaikan masalah Karhutla, masa aksi juga meminta diskriminasi hukum pada masyarakat bawah dihentikan serta meminta DPRD selaku perwakilan masyarakat agar benar-benar serius dalam mengawas kinerja pemerintah.

Sementara masa tidak bersedia menyelesaikan aksi tersebut sebelum bertemu langsung dengan salah seorang anggota dewan terpilih.

Salah satu koordinator lapangan, susendradelta menyampaikan, tuntutan dari massa HMI adalah meminta DPRD mereboisasi lahan yang terbakar serta mecabuf izin perusahaan yang terbukti melakukan pembakaran.

"Kami berada di sini karena hanya dengan demo ini aspirasi kami dapat tersampaikan. Jadi sekali lagi tolong izinkan kami masuk," ucapnya.

Hingga berita ini dirilis, ratusan mahasiswa yang ikut demonstrasi masih berada di tangga gedung DPRD. (RU)