Basmi COVID-19, Ahirnya China Pakai 'Vaksin Ali Mohamed Zaki'


WUHAN - Monyet-monyet yang terinfeksi Virus Corona berhasil disembuhkan oleh ilmuwan Amerika Serikat menggunakan vaksin Remdesivir yang diklaim hasil pengembangan vaksin milik Ali Mohamed Zaki. Bahkan AS, akui beberapa uji klinis lain dari remdesivir untuk COVID-19 diyakini sedang berlangsung di China. Sementara itu, beberapa pasien manusia yang sakit dengan COVID-19 telah menggunakan obat percobaan dalam upaya untuk pulih.

Temuan penelitian, yang diterbitkan bulan ini, mengungkapkan tiga kelompok monyet diobati dengan remdesivir. Perincian temuan, Drug Target Review melaporkan satu kelompok primata, bertempat di sebuah lab di Hamilton, Montana, menerima obat 24 jam sebelum infeksi dengan MERS-CoV.

Kelompok lain diberikan vaksin sekitar 12 jam setelah infeksi dan kelompok kontrol lain tidak menerima perawatan apa pun.
Temuan penelitian, yang diterbitkan bulan ini, mengungkapkan tiga kelompok monyet diobati dengan remdesivir. Perincian temuan, Drug Target Review melaporkan satu kelompok primata, bertempat di sebuah lab di Hamilton, Montana, menerima obat 24 jam sebelum infeksi dengan MERS-CoV.

Kelompok lain diberikan vaksin sekitar 12 jam setelah infeksi dan kelompok kontrol lain tidak menerima perawatan apa pun Daily, Minggu (23/2/2020).

Diyakini berasal dari unta, MERS-CoV ditularkan terutama dari hewan ke manusia, tetapi juga penularan dari manusia ke manusia.

Kasus yang diidentifikasi di luar Timur Tengah, termasuk AS dan Inggris adalah orang yang terinfeksi di Timur Tengah dan bepergian. Sekitar 80% kasus manusia dilaporkan oleh Kerajaan Arab Saudi.

RSPCA Inggris memperkirakan ribuan monyet, terutama kera dan marmoset, digunakan dalam penelitian dan pengujian.

RSPCA mengatakan:
"Di Inggris, sekitar 3.000 monyet digunakan setiap tahun. Sebagian besar dari penggunaan ini adalah untuk mengembangkan dan menguji keamanan dan efektivitas obat-obatan manusia potensial dan vaksin. Primata juga digunakan untuk mempelajari bagaimana fungsi otak dan dalam penelitian yang berkaitan dengan reproduksi manusia. "

Sumber: Sindonews.com