5 Fakta Hantavirus, Gejala Hingga Penularannya


Jakarta - Hantavirus adalah virus pada tikus yang belakangan banyak dibicarakan. Bukan virus baru, tetapi bikin panik karena tiba-tiba banyak dibicarakan di tengah pandemi virus corona COVID-19 yang belum juga teratasi.

Dikabarkan, hantavirus telah menewaskan seorang warga Provinsi Yunnan. Informasi ini viral dan disebarkan antara lain oleh @globaltimesnews di Twitter.

Tidak banyak detail yang diungkap dalam informasi tersebut. Namun bisa dipastikan, hantavirus bukan virus baru seperti halnya virus corona COVID-19.

Beberapa fakta yang diketahui tentang hantavirus atau virus hanta adalah sebagai berikut.

1. Siapa yang menularkan hantavirus?
The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebut hantavirus adalah keluarga virus yang disebarkan utamanya oleh rodent atau hewan pengerat, termasuk tikus. Infeksi hantavirus jenis apapun pada manusia bisa menyebabkan berbagai macam penyakit.

Hantavirus di Amerika Serikat dikenal sebagai 'New World' dan memicu hantavirus pulmonary syndrome (HPS). Sedangkan jenis lain disebut 'Old World', ditemukan di Eropa dan Asia, dan memicu hemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS).

2. Hantavirus ada di mana saja?
Tiap-tiap jenis hantavirus punya inang yang spesifik pada spesies hewan pengerat. Virus ini ditemukan di urine, feses, dan liur hewan. Jarang sekali menular lewat gigitan.

3. Apa saja gejala infeksi hantavirus?
Seseorang yang terinfeksi hantavirus akan mengalami gejala awal antara lain:

• Cepat lelah
• Muntah
• Kemerahan

Gejala lain yang bisa menyertai adalah:

• Demam
• Perdarahan
• Kerusakan ginjal

Masa inkubasi hantavirus biasanya 7-14 hari.

4. Apakah mematikan?
HPS, salah satu sindrom yang disebabkan oleh hantavirus, memiliki tingkat kematian 38 persen.

5. Pernahkan memicu wabah?
Pada 1993, sebuah wabah terjadi di Amerika Serikat, khususnya Arizona, New
Mexico, Colorado dan Utah, yang disebut' The Four Corners'. Muncul sejumlah kasus penyakit paru-paru yang tidak bisa dijelaskan, yang belakangan dikaitkan dengan infeksi virus, khususnya hantavirus.


Sumber: Detik.com