Antisipasi Virus Covid-19 Kantor Pemkot Disemprot Disinfektan



Cimahi - Khawatir akan penyebaran Novel Corona Virus (NCoV) atau Covid-19, sejumlah ruangan di Kantor Pemerintah Kota Cimahi, disemprot cairan disinfektan, Sabtu (7/3/2020), hingga beberapa hari ke depan.

Penyemprotan dilakukan oleh empat orang petugas dari Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) menggunakan tiga alat semprot disinfektan.

Beberapa tempat yang disempror cairan disinfektan di antaranya ruang kerja wali kota, ruang kerja wakil wali kota, ruang rapat wali kota, ruang kerja sekda, aula gedung a, aula gedung b, lorong di perkantoran Pemkot Cimahi, ruang pelayanan Disdukcapil, selasar gedung b, dan selasar gedung C.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi Chanifah Listyarini mengatakan pelayanan publik di Kantor Pemkot Cimahi setiap harinya didatangi ratusan orang sehingga perlu diantisilasi terkait penyebaran Corona Virus.

"Kantor Pemkot Cimahi didatangi ratusan warga sejak pagi sampai jam kerja berakhir, tentunya potensi penularan penyakit juga tinggi. Namun kita tidak mungkin menutup pelayanan, yang kita bisa lakukan upaya pencegahan agar potensi penyebaran bisa ditekan," ujar Chanifah saat dihubungi.

Selain penyemprotan, upaya lainnya yakni menyediakan hand sanitizer di tiap ruang kerja, di lokasi mesin absensi finger print, meningkatkan kebersihan kantor, hingga pembuatan Posko Tanggap Darurat Corona Virus.

"Penyemprotan guna mengantisipasi penularan virus corona atau Covid-19. Selain langkah antisipasi lainnya yaitu peningkatan sanitasi dan menjaga kebersihan," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga menyediakan alat peungukur suhu tubuh di ruang wali kota dan wakil wali kota untuk mengecek tamu yang akan bertemu dua pimpinan di Kota Cimahi itu.

"Tentu ada peningkatan pengawasan kunjungan tamu juga. Ditambah mereka harus mengikuti protokol kebersihan dan pemeriksaan," tuturnya.

Pantau Pasien yang Alami Gejala Mirip Suspect Corona

Sementara itu Dinkes Kota Cimahi memantau pasien terkait Novel Corona Virus atau Covid-19 yang melakukan kontak dengan wisatawan Cina.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, mengatakan pasien berjenis kelamin perempuan tersebut ditangani dan discreening oleh pihak RSUD Cibabat, pada Jumat (6/3/2020) lantaran mengalami gejala batuk serta pilek.

"Memang ada 1 orang pasien yang ditangani RSUD Cibabat setelah kontak dengan wisatawan cina, dia jadi batuk dan pilek. Sekarang statusnya dalam pemantauan," ujar Chanifah saat dihubungi, Sabtu (7/3/2020).

Sejauh ini pihaknya masih menunggu hasil konfirmasi dari pemeriksaan laboratorium. Berdasarkan informasi, kondisi pasien pun sudah membaik. "Untuk memastikan kita masih tunggu hasil uji lab. Tapi hari ini kondisi pasien sudah membaik," ungkapnya.

Sementara itu Plt Direktur Utama dr Reri Marliah, mengatakan pihaknya telah melakukan screening terhadap pasien yang dikabarkan melakukan kontak dengan turis asal Cina itu.

"Betul ada yang ditangani. Bukan suspect corona virus, tapi pasien dalam pengawasan Gejalanya hanya batuk dan pilek seperti ISPA. Pasiennya hanya rawat jalan saja, dan kami sudah koordinasikan dengan Dinkes Cimahi untuk pengawasan pada pasien itu," tuturnya.


Sumber: Detik.com