Beli Saham yang Sama Hasilnya Bisa Beda, Kok Bisa?


Jakarta - Berinvestasi di pasar modal bisa saja saling 'menyontek', misalnya investor A dan B membeli saham yang sama persis dengan posisi harga beli dan target posisi jual yang sama. Tapi bukan berarti kedua investor itu akan mendapatkan keuntungan yang sama, atau bahkan bernasib berbeda.

Praktisi Saham dari May Institute, Ellen May mengatakan, hal itu sering terjadi di dunia pasar modal. Bahkan terkadang menimbulkan kecurigaan antar investor yang saling 'menyontek' itu.

Menurut Ellen yang sering terjadi adalah, mereka 'menyontek' saham, posisi harga beli hingga harga jual. Tapi sebenarnya yang menentukan hasil investasi di saham adalah positioning sizing.

"Position sizing, alias berapa banyak nominal yang kita gunakan untuk beli tiap saham, merupakan bagian dari money & risk management," terangnya dalam keterangan tertulis, Rabu (25/3/2020).
Positioning sizing menurutnya sangatlah penting. Dia memberi contoh dua investor memiliki modal yang sama dengan membeli saham yang sama di harga yang sama dan posisi jual yang sama dalam periode beli yang sama.

Namun keduanya berbeda saat menentukan besaran jumlah saham yang dibeli. Misalnya investor A konsisten membeli saham tersebut, sementara investor B membeli dalam saham yang sama dalam jumlah yang berbeda-beda.

Nah setiap saham tentunya memiliki pola pergerakan yang berbeda. Bisa saja si investor B membeli saham yang sama itu dengan jumlah yang sedikit tapi ternyata kenaikannya saat itu cukup tinggi, ataupun sebaliknya.

"Jadi, nampak jelas bahwa perbedaan nominal beli menimbulkan perbedaan yang sangat besar pada hasil akhir. Ahmad membeli dengan nominal yang sama, sedangkan Budi membeli dengan porsi berbeda-beda berdasarkan feeling atau perasaan saja," kata Ellen.

Membeli saham dengan nominal yang sama memang memudahkan untuk penghitungan untung rugi setiap transaksi, tanpa harus menggunakan kalkulator. Tapi, bagaimana kalau kita nggak mantap beli sebuah saham? Bolehkah kita membeli dengan porsi lebih kecil?

"Pertanyaan saya adalah, nggak mantapnya karena apa dulu nih? Karena feeling aja (seperti Budi), atau ada dasar logis?
Kalau alasan Anda adalah karena feeling saja, maka saya sarankan sebaiknya Anda beli jual saham dengan nominal yang sama, untuk mengeliminasi faktor emosi (fear and greed)," terangnya.

Ellen menerangkan cara menambah dan mengurangi porsi belinya tidak boleh menggunakan perasaan. Gunakan rasio single, half, dan quarter.

Sebagai contoh, porsi single per saham Anda adalah Rp 10.000000, maka porsi beli half artinya Rp 5.000.000 dan porsi beli quarter artinya Rp 2.500.000

"Anda boleh menggunakan half dan single saja untuk mempermudah pengambilan keputusan, dan baik secara psikologis. Mengapa demikian? Ketika Anda beli setengah, dan setelah itu harga saham naik, Anda tidak akan merasa kurang. Dalam hati, Anda akan berkata, 'Untung aku sudah punya setengah'. Demikian pula, jika Anda sudah jualan setengah dari kepemilikan Anda, dan ternyata harga saham turun, Anda akan berkata, 'Untung aku sudah merealisasikan setengah dari keuntunganku'," tuturnya.

Rasa nyaman, tenang, dan percaya diri dalam porsi yang tepat, akan mendorong Anda untuk menjadi seorang trader yang lebih berani dari hari ke hari, dan berhasil secara konsisten.

Last but not least, dalam 5 Golden Rules yang selalu kami ulang-ulang dalam setiap materi Super Trader (Premium Access), disebutkan juga bahwa Rules #1 adalah, start small.

Artinya, sebelum menentukan berapa besaran porsi single Anda, sebaiknya hormati rule #1.

Yang menjadi pemenang dalam trading saham bukanlah yang paling cepat dapat untung besar di awal, namun yang paling konsisten pertumbuhan portofolionya.

Yuk, buat kinerja trading Anda jadi lebih baik dengan pengelolaan risiko secara lebih baik. Awali langkah Anda dengan langsung belajar bersama saya di workshop Super Trader , langsung aja whatsapp dengan ketik url : ellen-may.com/wa
Atau Anda juga bisa mendapatkan edukasi online tentang saham dan update Live Trading dengan join Emtrade dan klik url : ellen-may.com/emtrade
We help people to make money and change live better

Sumber: Detik.com