Doa Nabi Ibrahim Agar Anak Cucu Jadi Ahli Ibadah
Jakarta - Nabi Ibrahim merupakan seorang rasul terbaik dan termasuk Ulul'Azmi. Ia juga selalu mengerjakan sholat dan memanjatkan shalawat.
Dikutip dalam buku "Kisah Para Nabi: Sejarah Lengkap Kehidupan para Nabi sejak Adam AS hingga Isa AS" oleh Ibnu Katsir disebutkan ada sebuah hadits tentang pertanyaan para sahabat, bagaimanakah cara bershalawat kepadamu? Rasulullah SAW pun menjawab, 'Bacalah:
"Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. (Ya Allah), berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya, Engkau Maha Terpuji dan Maha mulia." (HR. Bukhari dan Muslim).
Kehidupan Nabi Ibrahim diwarnai dengan berbagai cobaan semasa hidupnya. Ia pun selalu memanjatkan doa kepada Allah SWT. Tak terkecuali doa agar keturunannya menjadi ahli ibadah dan taat kepada Allah SWT.
Ibadah seorang muslim yang harus dikerjakan adalah sholat. Sholat menjadi salah satu bentuk keimanan yang harus dilaksanakan oleh seluruh umat muslim dan disebut juga dengan tiang agama.
Jika seseorang memiliki sholat yang baik, tentu akhlaknya juga akan baik. Akan tetapi jika seseorang meninggalkan sholat, tentu tidak hanya akhlaknya tetapi amalannya juga buruk.
Allah SWT memerintahkan untuk mendirikan sholat dalam Al-Quran Surat Thaahaa ayat 132 yang berbunyi:
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ
Arab-Latin: Wa`mur ahlaka biṣ-ṣalāti waṣṭabir 'alaihā, lā nas`aluka rizqā, naḥnu narzuquk, wal-'āqibatu lit-taqwā
Artinya: "Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa."
Dalam Al-Qur'an dijelaskan bagaimana Nabi Ibrahim meminta kepada Allah SWT agar diberikan keturunan yang ahli dalam mendirikan sholat.
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
Arab-Latin: Rabbij'alnī muqīmaṣ-ṣalāti wa min żurriyyatī rabbanā wa taqabbal du'ā`
Artinya: "Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku." (QS Ibrahim: 40)
Dan tidak lupa pula Nabi Ibrahim AS berdoa untuk memohon ampun kepada Allah SWT untuk dirinya dan kedua orang tuanya. Hal ini tertuang dalam QS Ibrahim: 41.
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
Arab-Latin: Rabbanagfir lī wa liwālidayya wa lil-mu`minīna yauma yaqụmul-ḥisāb
Artinya: "Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)".
Selain berdoa, Nabi Ibrahim juga mencontohkan dan mengajarkan sholat kepada anak-anaknya serta memerintahkan anak-anaknya untuk sholat jika waktu sholat tiba.
Diriwayatkan dalam hadits dari Abdullah bin 'Amr Radhiyallahu anhu, ia berkata "Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Suruhlah anak kalian shalat ketika berumur tujuh tahun! Dan pukullah mereka ketika berusia sepuluh tahun (jika mereka meninggalkan shalat)! Dan pisahkanlah tempat tidur mereka (antara anak laki-laki dan anak perempuan)!."
Sumber: Detik.com