Viral, "Tes Covid-19 Dengan Tahan Napas", IDI: Hoax



Jakarta - Viral di media sosial cara sederhana mendeteksi virus Corona tanpa harus ke dokter. Disebutkan, tes itu hanya perlu menarik napas lalu ditahan selama 10 detik.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih menepis tes tersebut dan menyatakan tidak benar. menepis tes tersebut dan menyatakan tidak benar.

"Itu hoax itu, nggak benar itu," kata Daeng saat dihubungi, Kamis (26/3/2020).

Daeng menyebut tes corona hanya bisa dilakukan dengan screening pada rapid test (tes cepat massal) atau menggunakan PCR (polymerase chain reaction). Terkait dengan gejala orang yang terpapar virus Corona, Daeng menyebut petugas medis mempunyai keahlian untuk mengetahui hal itu.

"Tes untuk corona bisa ditentukan dengan screeningnya pakai rapid test, kemudian untuk konfirmasinya pakai PCR. Yang bisa menentukan ada gejala, misalnya ada gejala panas, gejala batuk pilek, gejala sesak nafas itu ada alat test nya. Dan alat test itu ada yang menentukan yaitu tenaga medis," katanya.

Informasi 'tes corona sendiri' itu disebutkan pula bisa dilakukan tanpa kunjungan ke dokter atau pemeriksaan laboratorium. Cara menarik napas itu dikatakan untuk membuktikan kalau tidak ada fibrosis di paru-paru, sekaligus menunjukkan bahwa tidak ada virus apapun di dalam paru-paru.

Kembali ke Daeng, dia berharap masyarakat tidak mudah percaya terhadap informasi yang beredar di media sosial. Daeng tak ingin masyarakat mempercayai informasi yang tidak jelas akar sumber kebenarannya.

"Jadi tolong kawan-kawan jangan terlalu mempercayai hal-hal yang tidak jelas sumber kebenarannya," ujarnya.


Sumber: Detik.com