Apa Saja Instrumen Investasi yang Aman dan Menjanjikan di Tengah Corona?
Jakarta -Berinvestasi di tengah wabah Corona menjadi hal yang cukup
berisiko. Di tengah kondisi ketidakpastian seperti ini masyarakat harus super
hati-hati untuk investasi.
Lalu instrumen investasi apa sih yang aman dan menjanjikan di tengah wabah Corona?
Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia
Andy Nugroho mengatakan bahwa pada dasarnya banyak instrumen yang harganya
turun di tengah Corona. Saham misalnya, banyak saham yang harga belinya murah,
menurutnya hal ini bisa jadi kesempatan untuk memiliki saham perusahaan besar.
"Kalau orang yang berani ambil resiko bisa masuk reksa dana dan pasar saham karena lagi diskon gede-gedean harganya. Saham blue chip aja 20-30%, bahkan 50% harganya lebih rendah dari biasanya," kata Andy kepada detikcom, Minggu (26/4/2020).
"Kalau orang yang berani ambil resiko bisa masuk reksa dana dan pasar saham karena lagi diskon gede-gedean harganya. Saham blue chip aja 20-30%, bahkan 50% harganya lebih rendah dari biasanya," kata Andy kepada detikcom, Minggu (26/4/2020).
Hanya saja yang mesti diingat kalau mau bermain saham harus
paham aturan main dan skemanya, kapan waktu sebuah saham akan menanjak kapan
akan stabil. Kalaupun masih ragu masuk pasar saham, Andy menyarankan untuk
mencoba reksa dana.
"Itu yang orang mau agresif, cuma kalau pasar saham udah waktu rebound atau di dasar terus kan harus paham. Atau minimal untuk orang yang mau masuk pasar modal di reksadana dulu aja," ujar Andy.
Bukan cuma saham, bisnis properti juga jadi pilihan. Di tengah wabah seperti ini banyak pengembang properti yang menawarkan harga murah. Dia meyakini ini saatnya untuk mendapatkan properti menjanjikan dengan harga murah.
"Properti juga jadi pilihan nih karena banyak orang promo gede-gedean. Kalau mau invest di properti itu kondisi sekarang repotnya masih harus ketemu muka dengan notaris dan penjualnya. Yang jelas properti itu banyak yang menawarkan promo biar jualan mereka juga laku," jelas Andy.
"Itu yang orang mau agresif, cuma kalau pasar saham udah waktu rebound atau di dasar terus kan harus paham. Atau minimal untuk orang yang mau masuk pasar modal di reksadana dulu aja," ujar Andy.
Bukan cuma saham, bisnis properti juga jadi pilihan. Di tengah wabah seperti ini banyak pengembang properti yang menawarkan harga murah. Dia meyakini ini saatnya untuk mendapatkan properti menjanjikan dengan harga murah.
"Properti juga jadi pilihan nih karena banyak orang promo gede-gedean. Kalau mau invest di properti itu kondisi sekarang repotnya masih harus ketemu muka dengan notaris dan penjualnya. Yang jelas properti itu banyak yang menawarkan promo biar jualan mereka juga laku," jelas Andy.
Andy juga bicara soal instrumen emas untuk investasi,
menurutnya emas juga dapat diandalkan untuk menjadi dana darurat. Hanya saja
kalau mau investasi emas keuntungannya butuh waktu, lebih baik emas untuk
investasi jangka panjang.
"Kalau emas bisa juga untuk masuk sana, cuma mending buat jangka panjang biar kelihatan untungnya. Cuma memang kelebihan logam mulia apabila kita mau jadikan untuk dana darurat dan cepat sangat bisa diandalkan," papar Andy.
"Tapi kalau mau untung harus jangka panjang kalau emas, kalau mau untung cepat nggak bagus," pungkasnya.
"Kalau emas bisa juga untuk masuk sana, cuma mending buat jangka panjang biar kelihatan untungnya. Cuma memang kelebihan logam mulia apabila kita mau jadikan untuk dana darurat dan cepat sangat bisa diandalkan," papar Andy.
"Tapi kalau mau untung harus jangka panjang kalau emas, kalau mau untung cepat nggak bagus," pungkasnya.
Sumber: Detik.com