Cara Selamatkan Peternak Ayam Dari Krisis Corona



Foto: Eko Sudjarwo

Jakarta - Peternak ayam di tanah air tengah berada dalam tekanan. Jatuhnya harga jual ayam yang mereka ternak diperparah dengan turunnya permintaan imbas lesunya konsumsi masyarakat dihantam virus Corona.

Ketua Umum Perhimpunan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Singgih Januratmoko mengatakan, pemerintah harus melakukan gebrakan serius untuk menyelamatkan peternak ayam.

Ia juga berpendapat momen puasa dan Lebaran belum bisa mendongkrak kelesuan sektor peternakan ayam.

"Untuk pulih masih 2-3 bulan lagi. Dalam 3 minggu kedepan kondisinya masih berat. Dengan kondisi seperti ini pengusaha UMKM bakal gulung tikar, yang bertahan hanya pengusaha besar. Sementara peternak ayam di Indonesia hampir 80 persen levelnya UMKM," katanya.

Sebelum para peternak berguguran, perlu tindakan dari hulu dan hilir dari pemerintah. Harus segera dilakukan program pasar murah dimana pemerintah memfasilitasi dengan membeli ayam dari peternakan rakyat serta program bantuan langung dalam bentuk ayam. Tidak hanya beras dan uang tunai. Terutama juga memangkas over supply sejak dari DOC.

Mencermati kondisi saat ini Yeka Hendra Fatika dari Pusat Kajian Pertanian dan Advokasi mengatakan, produk unggas baik itu karkas harus diserap jadi cadangan pangan nasional.

"Saran saya Menteri perekonomian merespon cepat untuk menarik 20 ribu ton ayam atau karkas agar RPA (Rumah Pemotongan Ayam) dan cold storage yang sekarang penuh ini jadi kosong dan dialihkan ke pemerintah karena kosong produk dari peternak mitra bisa masuk lagi ke RPA nah ini langkah merespon cepat," katanya.

Sementara Parjuni meminta agar pemerintah mengurangi suplai DOC hingga 40 persen, menunda setting telur untuk 4 minggu kedepan agar harga livebird ditingkat peternak bisa bergerak naik sesuai harga acuan kementrian perdagangan, Dengan demikian peternak ayam dapat hidup kembali.***




Sumber: Detik.com