Cegah Corona, Hindari 6 Hal Ini Saat Memakai Pembersih Alkohol



Jakarta - Alkohol menjadi salah satu pilihan untuk membersihkan perabot rumah atau benda lainnya dari kuman, terutama di masa pandemi virus corona. Meski efektif, alkohol juga ternyata membawa risiko. Sifat kimianya yang unik membuat Anda harus menggunakannya secara berhati-hati.

Dilansir dari The Kitchn, Kamis, 9 April 2020, berikut beberapa tips menggunakan pembersih alkohol untuk perabot rumah maupun hal lain, mulai dari menghindari mencampurnya dengan pemutih sampai menjauhkan dari api.

1. Jangan Campur Alkohol Dengan Pemutih

Pemutih dan alkohol adalah dua bahan yang sering dipilih sebagai disinfektan selama masa pandemi virus corona. Keduanya dinilai efektif membasmi kuman. Tapi jangan pernah mencampur keduanya. Pembersih alkohol biasanya mengandung etanol dan isopropil, yang bila dicampur dengan pemutih menghasilkan kloroform, senyawa beracun yang mengeluarkan asap berbahaya dan korosif.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC, menghirup kloroform dapat menyebabkan masalah serius pada sistem saraf pusat, hati, dan ginjal. Selain itu, kloroform bisa mengiritasi kulit, paru-paru, dan mata dan menyebabkan mual dan pusing.

2. Jangan Gunakan Pembersih Alkohol di Dekat Api Atau Merokok

Pembersih alkohol sangat mudah terbakar. Jadi, jauhkan dari api  saat Anda menggunakannya, entah itu rokok atau api dari lilin.

3. Gunakan di Dekat Ventilasi

Kandungan isopropil alkohol adalah bahan kimia yang mudah menguap, itu juga menciptakan asap yang berpotensi berbahaya. Saat Anda membersihkan rumah dengan alkohol, pastikan untuk membuka jendela Anda, jaga area yang berventilasi sebaik mungkin.

4. Hindari membersihkan benda ini dengan alkohol

Meskipun alkohol merupakan desinfektan super untuk membersihkan meja, toilet, atau bahkan laptop atau ponsel, ada beberapa permukaan yang sebaiknya Anda hindari, seperti permukaan perabot kayu yang dicat halus atau dipernis juga kain tertentu seperti rayon, wol, dan sutra.

Saat menggunakan alkohol untuk mendisinfeksi, cairkan sesuai dengan rekomendasi CDC agar efektif membunuh kuman. 

Efektivitas alkohol dalam membunuh kuman turun tajam ketika diencerkan di bawah konsentrasi 50 persen. Konsentrasi optimal untuk membunuh bakteri adalah antara 60 hingga 90 persen, menurut CDC. 
Tapi jika Anda membeli pembersih alkohol, biasanya itu sudah diencerkan dengan air dalam konsentrasi seperti pada label, biasanya 70 persen hingga 90 persen.

5. Jangan gunakan alkohol pada tangan terluka

Dokter sering mensterilkan peralatan medis dengan alkohol isopropil alkohol yang memiliki sifat antiseptik. Anda juga bisa menggunakannya untuk membersihkan pinset sebelum menggunakannya pada tubuh. Tapi, hindari menggunakannya untuk membersihkan luka karena dapat memperlambat proses penyembuhan dan menyebabkan iritasi kulit yang lebih parah. 
Hindari pula menggunakannya di area sensitif kulit seperti kulit yang terbakar sinar matahari, kering, atau teriritasi.

6. Jangan Ditelan

Perlengkapan P3K, seperti hidrogen peroksida, aman digunakan dalam jumlah sedikit, tapi tidak dengan pembersih alkohol. Menurut National Capital Poison Center, pembersih alkohol, bahkan dalam jumlah kecil, akan menjadi racun ketika tertelan. 
Seperti pembersih lainnya, jauhkan alkohol dari jangkauan anak-anak. Jangan pernah memasukkan alkohol ke dalam gelas atau wadah lain, karena dapat dengan mudah disalahartikan sebagai air.
***





Sumber : Tempo.com