Hasil Rapid Test Sepekan di Jabar, 409 Orang Terindikasi Positif Covid-19


Bandung - Dari 10.597 orang yang mengikuti rapid test di Jawa Barat, terdapat 409 orang yang terindikasi positif Covid-19 sementara sisanya 9.995 orang dinyatakan negatif. Hasil itu berdasarkan rapid tes yang diselenggarakan sepekan yang lalu hingga Selasa, 31 Maret 2020 pukul 16.00 WIB.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar Berli Hamdani mengatakan 409 warga yang terindikasi terinfeksi virus corona akan menjalani test swab dan Virus Transfer Media (VTM) untuk mengonfirmasi apakah terinfeksi atau tidaknya. Namun sepertinya hal tersebut tak akan bisa segera terlaksana seluruhnya, karena ketersediaan perangkat test swab dan VTM yang terbatas.

"Test swabnya dilakukan di kabupaten/kota. Bisa di rumah sakit atau di labkes kabupaten/kota, setelah dilakukan test swab, hasil tesnya dikirim ke Labkesda Provinsi. Nanti dari 409 positif korona ini, baru bisa dilihat hasil akhirnya setelah dilakukan PCR oleh Labkesda Provinsi Jabar," kata Berli dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (1/4/2020).

Ia mengatakan, Labkesda Jabar masih menunggu kiriman sampel spesimen hasil rapid test dari kabupaten atau kota untuk diperiksa kembali. Karena perangkat untuk test swab atau PCR yang masih sedikit, maka Labkesda Jabar harus berbagi dengan labkes kota atau kabupaten dengan pasien yang tepat sasaran.

"Tes swab hanya diberikan kepada pasien positif berdasarkan hasil tes rapid atau PDP," ucapnya.

Untuk menambah persediaan perangkat tes swab dan VTM, kata Berli, pihaknya mendapat bantuan dari Unpad dan RSHS. "Kami juga sedang meminta tambahan kepada Balitbangkes," ujarnya.

Kendati demikian, tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes masing-masing wilayah akan melacak riwayat kontak dari orang terindikasi positif itu di masing-masing wilayah sesuai domisili.

"Secara tupoksi, memang akan dilakukan pelacakan riwayat kontak oleh Bidang PDP yang bertugas melakukan penyelidikan epidemiologi, yang akan mencari riwayat kontak PDP secara berjenjang dari lingkungan yang paling dekat yaitu keluarga dan kemudian lingkungan yang terhubung dengan mereka yang dinyatakan PDP," katanya.

Berli mengatakan saat ini Labkesda Jabar tengah berjibaku memeriksa spesimen akhir yang menentukan apakah seseorang itu terinfeksi atau tidaknya. "Bahkan, Labkesda Jabar tetap berfungsi sebagai pusat rujukan spesimen sample pemeriksaan laboratorium bukan hanya untuk Jabar tapi se-Indonesia," katanya.

Menurut Berli, upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dengan rapid test maupun test swab akan terus dilakukan sampai dinyatakan oleh pemerintah bahwa penyebaran wabah COVID-19 ini berakhir. Selain itu, Berli optimistis, Covid-19 bisa ditaklukkan meski tak mudah dan butuh waktu. Sebagai bukti, lebih dari 175 ribu pasien positif Covid-19 di dunia berhasil sembuh. Di Jabar, 11 pasien positif telah dinyatakan pulih.

"Alhamdulillah sekarang sudah ada gugus tugas di tingkat nasional yang lintas sektoral, sehingga penanganan dan pencegahan penyebaran virus corona ini tidak hanya menjadi tugas pemerintah provinsi saja, juga melibatkan TNI dan Polri, sehingga bisa lebih cepat, masyarakat lebih patuh dalam menjalankan anjuran pemerintah terkait social distancing dan membatasi aktivitas dengan tetap berdiam di rumah," katanya.


Sumber: Detik.com