Kakek Viral Dievakuasi Petugas COVID-19 Alami Gangguan Jiwa, Dibawa ke RSJ




Jakarta - Seorang kakek di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), terpaksa dievakuasi petugas yang menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Kakek tersebut meronta saat dibawa petugas dari rumahnya untuk masuk ke dalam ambulans.

Peristiwa ini terekam kamera warga yang kemudian viral di media sosial (medsos). Petugas menyatakan kakek tersebut mengalami gangguan jiwa.

"Hasil pemeriksaan di lapangan, yang bersangkutan mengalami juga gangguan jiwa. Sehingga tim puskesmas dibantu dengan tim kepolisian dan Satgas Desa melakukan evakuasi ke RSJ Mutiara Sukma untuk mendapatkan perawatan psikiater," kata anggota Gugus Tugas COVID-19 Lombok Barat, I Made Santiana, saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (22/4/2020).

Made yang juga menjabat sebagai Kasie Surveilans Dinkes Kabupaten Lombok Barat mengatakan kakek tersebut dirawat psikiater agar bisa tenang terlebih dahulu. Setelah itu, tim akan menindaklanjuti untuk memastikan status kesehatan kakek tersebut.

"Dengan harapan setelah pasien tenang bisa dilakukan pemeriksaan swab untuk mengonfirmasi apakah pasien negatif atau positif. Sehingga rantai penularan bisa lebih cepat diputus," ujar Made.

Sementara itu, Kabid Humas Polda NTB, Kombes Artanto menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Selasa (21/4) sekitar pukul 16.30 WIB di Dusun Embung Pas Timur, Desa Sigerongan, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat.

Artanto mengatakan proses evakuasi kakek bernama H Mahkrip (65) tersebut dilakukan dengan dipimpin Camat Lingsar dan Kapolsek Lingsar.

"Di mana riwayat pasien mengalami gangguan kejiwaan dan sempat melakukan perlawanan kepada petugas kesehatan. Namun kegiatan evakuasi dapat berjalan berkat kesigapan Tim Satgas gabungan kecamatan, Posramil dan Polsek Lingsar serta puskesmas dapat melaksanakan evakuasi pasien dan selanjutnya dirujuk ke RSJ Mutiara Sukma," ujar Artanto.

Sebelumnya, video seorang kakek dievakuasi petugas menggunakan APD viral di medsos. Kakek tersebut terlihat meronta hingga akhirnya dipegangi sejumlah petugas.

Dalam postingan yang beredar, disebutkan kakek tersebut sudah berstatus positif Corona sehingga terpaksa dievakuasi petugas. Kakek tersebut menolak dirawat di rumah sakit (RS) karena takut dikucilkan.

Namun informasi tersebut diluruskan oleh pihak Dinkes Lombok Barat. Dinkes menyatakan kakek tersebut dievakuasi petugas karena rapid test Corona yang dijalaninya menunjukkan hasil reaktif. Sehingga petugas mengevakuasi kakek dari rumahnya. Kakek tersebut dievakuasi agar penularan Corona bisa cepat diputus.


Sumber: Detik.com