Jakarta - Krisis kesehatan membuat banyak orang mendadak
menjadi kreatif. Dirk Thelen misalnya, yang biasa mencetak figur-figur komik
dengan mesin cetak 3D, sekarang mencetak pelindung wajah.
Dirk Thelen, 35 tahun, tinggal dekat Heinsberg, salah satu
episentrum Covid-19 pertama di Jerman. Di rumahnya dia punya lima mesin cetak
3D. Karena hobinya adalah mencetak figur-figur komik dan superhero, seperti
Batman dan Superman.
Sebenarnya Dirk bekerja sebagai koordinator tur dan
penjadwalan di sebuah perusahaan transportasi bus. Perusahaannya antara lain
melayani antar jemput anak-anak sekolah. Tetapi setelah wabah
corona menyebar,
perusahaannya berhenti beroperasi. Dirk Thelen pun "dirumahkan",
seperti banyak pekerja lain di seluruh Jerman.
Istrinya yang pertama-tama punya ide untuk membuat masker
pelindung wajah. Dia bekerja di rumah lanjut usia. Ketika wabah Covid-19
merebak di Jerman, harga masker pelindung wajah pun meledak, barang itu bahkan
menjadi langka di pasaran.
Tiba-tiba jadi produk yang dicari
Dirk lalu memikirkan desain pelindung wajah yang cocok.
Kebanyakan orang tua tidak suka memakai masker wajah yang menutupi mulut dan
hidung mereka. Jadi dia membuat desain yang lebih mirip helm, dengan plastik
pelindung wajah di bagian depan.
Dengan lima mesin cetak 3D, dalam satu hari dia bisa
memproduksi 100 masker pelindung khusus ini, yang disebutnya Face Shield. Dia
pertama-tama memproduksi masker itu untuk penghuni rumah lanjut usia, di mana
istrinya bekerja.
"Terutama orang lanjut usia sangat senang, karena muka
mereka tidak tertutup kain yang melekat di wajah", kata Dirk Thelen.
Produksi pertama dia mulai empat minggu lalu. Sekarang, permintaan datang dari
mana-mana, dan dia sudah memproduksi 700 Face Shields.
Jadi viral di Facebook
Dirk menceritakan, setelah memberi masker pelindung ke rumah
lanjut usia tempat istrinya bekerja, dia membuat beberapa foto lalu menulis
sedikit teks dan mengunggahnya di Facebook. Ternyata postingnya sebentar saja
menjadi viral. Selain itu, Dirk Thelen juga bergabung dengan komunitas online
para pemilik mesin cetak 3D.
Sebuah perusahaan mobil lalu menghubungi Dirk dan memesan
Face Shields untuk para pekerjanya. Rumah-rumah lanjut usia lain juga
menghubungi dia, ada juga individu. "Seorang wanita lanjut usia menulis
pada saya, dia termasuk kelompok risiko tinggi, dan perlu masker pelindung ini
untuk pergi ke dokter", cerita Dirk Thelen.
Sebelum membagikan produknya, Dirk dan istrinya lebih dulu
mencoba kenyamanan dan fungsi masker buatannya. "Istri saya memakainya,
lalu saya menyemprot dia dengan spray pembersih kaca. Ternyata semua kedap,
tidak ada cairan yang tembus pelindung wajah", katanya.
Dirk Thelen tidak mengambil keuntungan besar dari masker
buatannya. Dia hanya menjual beberapa euro saja, untuk membeli bahan-bahan
mentahnya. Hanya saja, dia tidak tahu berapa kenaikan tagihan listriknya bulan
depan. "Lima mesin cetak 3D itu pasti menggunakan banyak listrik",
katanya.
Sumber: Detik.com