Pelaku Aborsi di Surabaya Adalah Bidan, Tarifnya Rp 2 Juta


Surabaya - Tenaga kesehatan yang terlibat praktik aborsi yang diungkap Polrestabes Surabaya ternyata adalah bidan. Bidan tersebut dibayar Rp 2 juta untuk sekali aborsi.

Bidan itu adalah SM (31), warga Lamongan yang saat ini berdomisili di kawasan Surabaya Barat. Sementara pasangan kekasih yang meminta bantuan aborsi adalah M (32) dan 17 tahun.

Pasangan ini kebingungan karena kehamilan sudah berjalan selama 20 minggu. Mereka ingin menggugurkan janin yang ada di dalam kandungan.

"Yang memiliki inisiatif menggugurkan ialah pacarnya (laki-laki)," ujar Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya Kompol Ardian Satrio Utomo, Senin (6/4/2020).

Ardian mengatakan sang laki-laki mengenal si bidan melalui WhatsApp. Kemudian mereka janjian untuk melakukan penguguran janin sang kekasih.

"Setelah janjian ketemu disebuah mini market, pasangan kekasih dan bidan tersebut kemudian menuju sebuah hotel. Lalu melakukan praktik aborsi," ujar Ardian.

Namun sebelum melakukan aborsi, si laki-laki terlebih dahulu melakukan tawar menawar untuk tarif aborsi. Akhirnya disepakati tarif untuk aborsi sebesar Rp 2 juta.

"Dari pengakuan tersangka, tarif untuk aborsi sebesar Rp 2 juta," lanjut Ardian.

Ardian menambahkan, berdasarkan pengakuan si bidan, praktik aborsi ini sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu. Setiap bulannya selalu ada pasien yang meminta digugurkan. Lokasi pengguguran selalu di hotel. Namun tidak di hotel yang sama antara satu pasien dengan pasien lain.

"Saat ini masih kami kembangakan, berapa pasien yang pernah menggunakan jasa oknum tenaga kesehatan tersebut, selama tiga tahun," tandas Ardian.


Sumber: Detik.com