Surabaya - Mengurus jenazah pasien Corona tak seperti jenazah
pada umumnya. Banyak proses, tahapan sampai harus disterilkan sebelum
dimakamkan.
Proses dan tahapan itu selama ini dilakukan oleh pihak rumah sakit sesuai dengan protap. Menariknya, RS Unair Surabaya tak hanya menyempurnakan Gedung RSKI menjadi lebih modern. Tetapi juga menyiapkan ruang jenazah berstandar internasional.
"Pada prinsipnya sama, cuma ini sudah memenuhi standar internasional," kata Dirut RS Unair Prof Dr dr Nasronudin SpPD K-PTI FINASIM kepada detikcom, Jumat (17/4/2020).
Gedung RSKI Unair juga telah menyiapkan sampai ke layanan jenazah. Seperti menyediakan tempat untuk menyolatkan, memandikan, merawat, ada pula ruangan steril bagi yang merawat.
Proses dan tahapan itu selama ini dilakukan oleh pihak rumah sakit sesuai dengan protap. Menariknya, RS Unair Surabaya tak hanya menyempurnakan Gedung RSKI menjadi lebih modern. Tetapi juga menyiapkan ruang jenazah berstandar internasional.
"Pada prinsipnya sama, cuma ini sudah memenuhi standar internasional," kata Dirut RS Unair Prof Dr dr Nasronudin SpPD K-PTI FINASIM kepada detikcom, Jumat (17/4/2020).
Gedung RSKI Unair juga telah menyiapkan sampai ke layanan jenazah. Seperti menyediakan tempat untuk menyolatkan, memandikan, merawat, ada pula ruangan steril bagi yang merawat.
"Menyiapkan sampai ke jenazah, tambahi tempat untuk menyolatkan, yang akan merawat disterilkan. Jadi sebelum masuk ruangan, ada bilik sebelum masuk, untuk mensterilkan. Itu alatnya canggih," jelasnya.
RS Unair juga memperbolehkan keluarga untuk menyolatkan jika beragama Islam. Tetapi keluarga harus mengenakan APD.
"Tempat salat bisa juga untuk keluarga, tapi pihak keluarga kita proteksi dengan APD," imbuhnya.
Mesin pendingin juga ada di dalam ruang jenazah. Namun untuk jenazah pasien Corona harus segera dirawat dan dimakamkan. Paling lama empat jam.
"Jangan lama-lama, kasihan. Bisa menularkan, kalau
sudah ditutup ndak akan menularkan. Mestinya masyarakat atau keluarga nggak
perlu takut karena sudah kami proteksi," katanya.
Pihaknya juga merasa tak tega melihat masyarakat yang tak berani memandikan dan mengubur jenazah. Maka RS Unair membantu keluarga pasien yang meninggal.
"Kita kalau bantu orang kita niatkan total. Bisa menampung puluhan jenazah. Kerja ini kita niatkan untuk sodaqoh kita. Nanti kita akan berikan sosialisasi kepada keluarga," sambungnya.
Pihaknya juga merasa tak tega melihat masyarakat yang tak berani memandikan dan mengubur jenazah. Maka RS Unair membantu keluarga pasien yang meninggal.
"Kita kalau bantu orang kita niatkan total. Bisa menampung puluhan jenazah. Kerja ini kita niatkan untuk sodaqoh kita. Nanti kita akan berikan sosialisasi kepada keluarga," sambungnya.
Perlu diketahui, ruang jenazah beserta fasilitasnya itu
sudah bawaan dari gedung RSKI. Dan baru difungsikan setelah ada pasien Corona
yang meninggal.
Untuk proses pemakaman, RS Unair bekerja sama dengan beberapa sektor Pemkot Surabaya. Tempat pemakamannya pun sudah tersedia di dua tempat.
"Kita dibantu oleh Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan Dinas Pertamanan Surabaya. Tempat pemakaman di Surabaya ada dua. Yaitu Makam Keputih dan Makam Babat Jerawat," jelasnya.
Ada empat ambulans yang disediakan RS Unair. Pemkot Surabaya juga menyediakan jika ambulans RS Unair terpakai semua.
Untuk proses pemakaman, RS Unair bekerja sama dengan beberapa sektor Pemkot Surabaya. Tempat pemakamannya pun sudah tersedia di dua tempat.
"Kita dibantu oleh Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan Dinas Pertamanan Surabaya. Tempat pemakaman di Surabaya ada dua. Yaitu Makam Keputih dan Makam Babat Jerawat," jelasnya.
Ada empat ambulans yang disediakan RS Unair. Pemkot Surabaya juga menyediakan jika ambulans RS Unair terpakai semua.
Sumber: Detik.com
