Seorang PDP Yang Meninggal Dunia di Tembilahan di Nyatakan Positif Covid-19


foto : ilustrasi

PEKANBARU - Pasien Dalam Pantauan (PDP) Tembilahan, Kabupaten Inhil yang meninggal dunia beberapa hari lalu dikabarkan Positif Covid-19.

Sehingga di Provinsi Riau pasien positif bertambah. Berdasarkan data yang dirilis pemerintah pusat, jumlah pasien positif bertambah lagi 2 orang. Dengan demikian hingga hari ini, total pasien positif Covid-19 di Riau sudah 26 orang.

Dimana salah satu pasien yang dinyatakan positif corona merupakan pasien PDP yang meninggal dunia empat hari yang lalu, di RS Puri Husada, Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Pasien tersebut berinisial A (64).

Pasien ini tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota, maupun ke daerah terjangkit. Namun pasien ini ada kontak dengan saudara yang baru pulang dari Malaysia.

"Diskes Inhil sudah melakukan kontak tracing istri dan anak-anak, tetangga dan beberapa orang yang berkontak dengan pasien. Ini menjadi perhatian bersama untuk kontak tracing, ini penting sehingga bisa memantau terjadinya transimisi," ujar Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Covid-19, Indra Yopi, Jumat (17/4/2020) sore.

"Atas nama Pemerintah Provinsi Riau, kami menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga dan kerabat yang ditinggalkan. Selanjutnya akan dilakukan tracing dari pasien tersebut dan rapid test bagi keluarga dan kontak erat dari almarhum,"ujar Yopi.

Untuk pasien positif 26 di Riau, PDP dari Pekanbaru, berinisial HHH (28), warga Kecamatan Tampan. Pasien ini telah dirawat di RS swasta di Tampan, dan saat ini sudah berada di RS Arifin Ahmad, untuk dilakukan pengobatan dan diisolasi.

"Tampan daerah penyumbang pasien positif terbanyak. Dan ini menjadi perhatian Pemerintah Kota dan Puskesmas di Tampan, harus ada lebih ditekankan yang zonanya lebih merah terutama di Pekanbaru," ujar Yopi.

"Memang butuh data dan statistik demografi di kecamatan mana yang paling banyak. Saat ini di Kecamatan Tampan terbanyak, mungkin jumlah penduduk paling banyak harus ada analisanya. Perlu pencegahan yang lebih serius,"ungkap Yopi.***


Sumber : Riaumandiri.id