Trump Bela Diri Soal Suntikan Disinfektan, Masker Presiden Afsel Jadi Olokan



Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membela dirinya setelah dikecam karena menyarankan agar pasien virus Corona (COVID-19) disuntik disinfektan. Sedangkan Presiden Afrika Selatan (Afsel) Cyril Ramaphosa menjadi tertawaan publik di media sosial karena insiden masker.

Trump menyampaikan pembelaan diri soal pernyataan kontroversialnya yang menyarankan pasien virus Corona disuntik disinfektan agar sembuh. Komentar Trump itu menuai banyak kecaman, baik dari publik maupun pakar kesehatan.

Disebutkan Trump bahwa pernyataan soal suntikan disinfektan itu hanyalah bersifat 'sarkastik' atau untuk menyindir.

Sementara itu, Ramaphosa menjadi tertawaan setelah terlihat kesulitan memakai masker saat berpidato soal pelonggaran aturan lockdown untuk membatasi penyebaran virus Corona. Menanggapi hal itu, Ramaphosa tidak marah dan malah ikut mengolok-olok dirinya sendiri.

Berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom pada hari ini, Sabtu (25/4/2020):

- Kim Jong-Un Dikabarkan Sakit, China Kirim Tim Pakar Medis ke Korut

China mengerahkan sebuah tim yang juga beranggotakan beberapa pakar medis ke Korea Utara (Korut). Pengerahan ini disebut bertujuan untuk membantu memberikan saran kepada pemimpin Korut, Kim Jong-Un, yang belakangan ramai dikabarkan sedang sakit.

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (25/4/2020), tiga sumber yang memahami situasi ini menuturkan bahwa sebuah tim yang terdiri atas beberapa dokter dan pejabat China telah dikerahkan ke wilayah Korut pada Kamis (23/4) waktu setempat.

Dua sumber yang dikutip Reuters menyebut bahwa delegasi yang dikerahkan ke Korut itu dipimpin oleh seorang anggota senior Departemen Penghubung Internasional pada Partai Komunis China. Departemen ini diketahui menangani urusan antara China dengan Korut.

- Dikecam Usai Sarankan Pasien Corona Disuntik Disinfektan, Trump Membela Diri

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berupaya meredakan kecaman yang menghujani dirinya setelah dia menyarankan agar pasien virus Corona (COVID-19) disuntik disinfektan. Trump menyatakan bahwa dirinya bermaksud sarkastik saat melontarkan hal itu.

"Saya menanyakan sebuah pertanyaan secara sarkastik kepada reporter-reporter seperti Anda, hanya untuk melihat apa yang terjadi," ucap Trump dalam pernyataan terbaru kepada wartawan di Gedung Putih, seperti dilansir AFP, Sabtu (25/4/2020).

Diketahui bahwa dalam konferensi pers pada Kamis (23/4) malam waktu setempat, Trump mengarahkan perhatiannya kepada para ilmuwan pemerintahan yang ada di ruangan konferensi pers dan bertanya kepada mereka soal peran disinfektan dalam membunuh virus Corona.

- Ditertawakan karena Insiden Masker, Presiden Afsel Ikut Olok-olok Diri Sendiri

Presiden Afrika Selatan (Afsel) Cyril Ramaphosa sempat menjadi tertawaan di media sosial setelah terlihat kesulitan memakai masker saat menyampaikan pidato terkait pandemi virus Corona (COVID-19). Menanggapi hal ini, Ramaphosa tidak marah dan malah ikut mengolok-olok dirinya sendiri.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (25/4/2020), momen ini terjadi saat Ramaphosa baru saja mengumumkan pelonggaran aturan lockdown pada Kamis (23/4) malam waktu setempat. Ramaphosa terlihat kesulitan saat hendak memakai sebuah masker kain. Masker itu sempat menutup kedua matanya sebelum akhirnya dia secara kikuk menariknya ke bawah untuk menutup mulut dan hidung.

"Bagi mereka yang menertawakan saya kemarin, biar saya beritahu Anda sesuatu," ucap Ramaphosa kepada wartawan setempat di sela-sela mengunjungi sebuah rumah sakit pada Jumat (24/4) waktu setempat.

"Saya akan membuka saluran televisi di mana saya akan mengajari orang-orang soal cara memakai masker. Anda bisa mendaftar," celetuknya sembari terkekeh.

- 10 Hari Berturut-turut, Tak Ada Kematian Baru Akibat Corona di China

Otoritas China melaporkan tidak ada tambahan korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19) dalam 24 jam terakhir di wilayahnya. Ini berarti sudah 10 hari berturut-turut tidak ada kematian baru di negara yang menjadi lokasi awal terdeteksinya virus Corona ini.

Seperti dilansir Associated Press dan kantor berita Xinhua News Agency, Sabtu (25/4/2020), Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) melaporkan 12 kasus baru virus Corona dalam sehari. Angka ini terdiri atas 11 kasus impor atau penularan luar negeri dan satu kasus domestik atau penularan lokal.
Total kasus virus Corona di China daratan sejauh ini mencapai 82.816 kasus.

NHC dalam laporannya menyebut tidak ada kematian baru sepanjang Jumat (24/4) waktu setempat. Sudah 10 hari terakhir, otoritas China tidak melaporkan kematian baru akibat virus Corona di wilayahnya. Jumlah korban meninggal akibat virus Corona di China daratan kini mencapai 4.632 orang.

- Pakar China Perkirakan Vaksin Corona Bisa Dipakai Publik Awal Tahun Depan

Para ilmuwan dunia tengah sibuk mengembangkan vaksin dan perawatan efektif untuk mengobati virus Corona (COVID-19). Seorang pakar kesehatan China menyebut vaksin virus Corona mungkin bisa tersedia untuk penggunaan darurat mulai September dan untuk publik mulai awal tahun depan.

Seperti dilansir South China Morning Post dan The Star, Sabtu (25/4/2020), Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Gao Fu, dalam wawancara dengan China Global Television Network (CGTN) menyatakan bahwa sebuah vaksin mungkin telah siap untuk penggunaan darurat pada September mendatang.

"Kita berada di garis depan pengembangan vaksin, dan kita mungkin telah memiliki vaksin yang siap untuk penggunaan darurat pada September," sebutnya.

Gao juga menyebut bahwa vaksin untuk orang-orang yang sehat mungkin siap pada awal tahun depan. "Kita mungkin telah memiliki vaksin untuk populasi sehat pada awal tahun depan," sebut Gao, sembari menekankan bahwa kelayakannya bergantung pada 'kemajuan pengembangan kami'.



Sumber: Detik.com