Cerita Perjuangan Suami Pulangkan Istri yang Dianiaya di Saudi
Sukabumi - Fujiyanti (26), pekerja migran Indonesia asal
Kabupaten Sukabumi, mengaku menjadi korban penganiayaan majikan di tempatnya
bekerja di Arab Saudi. Pihak keluarga Fujiyanti tidak tinggal diam.
Berbagai cara mereka lakukan demi memulangkan ibu dua anak
itu ke Indonesia. Mereka bahkan mengadukan hal itu ke pihak KJRI yang paling
dekat dengan Fujiyanti bekerja.
"Saya berbicara dengan Pak Yusuf dari pihak KJRI, saya
dapat nomornya dari istri. Ketika saya hubungi, katanya saat ini situasi di
sana sedang lockdown karena virus Corona kalau melanggar bisa didenda ribuan
riyal," ujar Rahmat Ramdani (26), suami Fujiyanti kepada detikcom, Jumat
(22/5/2020).
Rahmat diarahkan untuk menghubungi kepolisian, namun langkah
itu belum dilakukan. Ia lebih memilih untuk meminta bantuan sejumlah lembaga
hukum.
"Saya ingin istri saya pulang itu saja, sekarang
kondisi istri masih di rumah majikan yang menganiayanya. Saya berharap sekali
ada solusi bagaimana istri saya minimal diamankan dulu di lokasi netral, kalau
masih di rumah majikannya sudah pasti terus mendapat kekerasan," tutur
Rahmat.
Fujiyanti diketahui sudah lima bulan ini berada di Arab
Saudi, Rahmat bahkan mengaku tidak mengetahui keberangkatan istrinya ke negara
itu. Setelah satu minggu baru dia sadar istrinya berstatus pekerja migran.
"Pamitnya ke Sumedang, tahu-tahu sudah di sana. Yang
saya tahu dia memang ada perselisihan keluarga, kalau dengan saya baik-baik
saja. Mungkin karena kesal atau bagaimana makanya dia nekat ke sana,"
tutur Rahmat yang mengaku tidak mengetahui status keberangkatan Fujiyanti untuk
bekerja.
Ia pernah mendatangi pihak sponsor yang memberangkatkan
istrinya. Saat itu pihak sponsor mengaku siap memulangkan Fujiyanti, namun
hingga kini belum ada kabar.
"Saya datang dengan teman-teman, dia janji mau
memulangkan. Tapi sampai saat ini tidak ada kabar. Istri saya kenal dengan
sponsor dari media sosial Facebook, saat itu dia curhat soal kondisinya yang
ada perselisihan. Mungkin ditawari buat bekerja ke Arab Saudi, akhirnya dia
mau," kata Rahmat.
Sumber: Detik.com