Erdogan Komentari Kematian George Floyd: Kami Akan Pantau Masalah Ini




Ankara - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ikut berkomentar mengenai tewasnya seorang pria kulit hitam, George Floyd di tangan polisi Amerika Serikat. Erdogan menyebut pembunuhan itu "rasis" dan "fasis".

George Floyd meninggal pada Senin (25/5) malam waktu setempat setelah ditangkap karena dicurigai menggunakan uang kertas palsu. Sebuah video dari insiden tersebut memperlihatkan seorang petugas menekan lehernya dengan lutut saat ia terjepit di tanah.

Kerusuhan telah pecah di beberapa kota AS karena insiden ini dan kasus-kasus lainnya di mana polisi telah membunuh warga kulit hitam.

"Pendekatan rasis dan fasis yang menyebabkan kematian George Floyd di kota Minneapolis AS sebagai akibat dari penyiksaan, tidak hanya membuat kita semua sangat sedih, tetapi juga menjadi salah satu manifestasi paling menyakitkan dari tatanan tidak adil yang kita lawan di seluruh dunia," 
demikian cuitan Erdogan di Twitter dalam bahasa Inggris, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (29/5/2020).

"Saya percaya bahwa para pelaku tindakan tidak manusiawi ini harus menerima hukuman yang pantas mereka terima," kata Erdogan. "Kami akan memantau masalah ini," tandasnya.

Kematian Floyd di tangan polisi ini pun memicu kemarahan publik. Warga turun ke jalan dan bentrok dengan polisi. Mereka menjarah toko-toko dan membakarnya. Polisi bereaksi dengan menembakkan gas air mata dan peluru karet.

Satu orang juga dilaporkan tewas pada Kamis (28/5) akibat luka tembak. Polisi sedang menyelidiki apakah dia ditembak oleh seorang pemilik toko di daerah yang dilanda kerusuhan itu.

Empat oknum polisi yang bertanggung jawab atas kematian Floyd kemudian dipecat oleh Kepala Kepala Kepolisian Minneapolis, Medaria Arradondo pada hari Selasa (26/5).

Langkah Medaria Arradondo ini mendapat dukungan dari Kepala Asosiasi Kepala Kepolisian Internasional (IACP) dan Asosiasi Kepala Kepolisian Kota Besar (MCCA). Mereka juga marah melihat perilaku oknum polisi yang bertanggungjawab atas kematian Floyd.


Sumber: Detik.com