Jakarta - Tutupnya restoran dan hotel imbas pandemi COVID-19 membuat permintaan
terhadap komoditas perikanan menurun. Akibatnya harga ikan anjlok sehingga
merugikan nelayan.
Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves
Safri Burhanuddin menjelaskan, permintaan terhadap ikan turun sedangkan pasokan
cukup berlimpah sehingga harga terkoreksi.
"Kita tahu distribusi hasil panen ikan tetap berlimpah
harga ikan menurun. Kenapa menurun? bisa dimengerti karena supply-demand. Supply
konstan, demand-nya berkurang. Demand berkurang karena restoran tutup,
kebanyakan hotel tidak berjalan," kata dia dalam konferensi pers virtual,
Minggu (31/5/2020).
Namun dirinya memastikan saat ini harga komoditas perikanan
tersebut sudah berangsur membaik. Ekspor pun didorong kembali agar hasil
produksi nelayan terserap pasar.
"Untuk meningkatkan itu, ekspor mulai berjalan
sekarang. Jadi ada beberapa ekspor dalam 2-3 minggu ini. Kami dapat data ekspor
mulai bergerak kembali walaupun belum sampai normal, tapi sudah mulai
bergerak," jelasnya.
Lanjut dia, Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP)
bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah berkomitmen agar
perusahaan pelat merah sektor perikanan menyerap produk nelayan.
"Sudah keluar surat bersama antara Menteri KP dengan
Menteri BUMN untuk membantu melalui PMN (penyertaan modal negara), khusus untuk
Perindo dan Perinus untuk mengambil ikan produk-produk perikanan tangkap
nelayan dan produk-produk budidaya masyarakat agar tidak terjadi over
stock," tambahnya.
Sumber: Detik.com