Jakarta - Bagi-bagi THR
untuk keponakan sudah menjadi tradisi di kala Idul Fitri. Biasanya masyarakat
menukarkan uang pecahan besar dengan yang lebih kecil untuk dijadikan THR.
Jasa penukaran uang pun marak, tak hanya perbankan,
masyarakat secara individual juga banyak yang menawarkan jasa tersebut, biasa
disebut 'inang-inang'.
Mendekati Lebaran biasanya 'inang-inang' ini mudah ditemui
di pusat-pusat keramaian. Di Jakarta, mereka biasa ditemukan di kawasan Monumen
Nasional (Monas) dan Kota Tua.
Sayangnya pandemi COVID-19 membuat keberadaan mereka sulit
dicari. Sebab masyarakat diimbau tetap di rumah dan dilarang berkerumun.
Namun rupanya penyedia jasa penukaran uang baru untuk
kebutuhan Lebaran ini dapat ditemukan di toko-toko online (e-commerce).
Jumlahnya pun terbilang banyak. Mereka mematok biaya yang beragam.
Dilihat detikcom di sejumlah jaringan toko online, ada
pelapak yang menawarkan pecahan Rp 5.000 senilai Rp 100.000 dengan harga Rp
110.000. Dengan kata lain dia mengambil keuntungan Rp 10.000.
Ada pula yang mematok keuntungan Rp 25.000. Jadi uang
pecahan kecil senilai Rp 100.000 dibanderol Rp 125.000. Dan tidak cuma penukaran
uang senilai Rp 100.000, ada juga yang dalam jumlah lebih besar, yaitu Rp 1
juta dengan harga Rp 1.070.000.
Dilihat dari domisilinya, mereka tersebar mulai dari
Jakarta, Jawa, hingga Sumatera. Pembelinya pun cukup banyak. Lapak-lapak
tersebut dapat ditemui di kolom pencarian dengan mengetik 'uang THR', 'uang
lebaran', atau 'uang baru'.
Sumber: Detik.com