Lubang Hitam Berjarak 9,5 Triliun Kilometer Ditemukan



Berlin - Para ahli astronomi memiliki calon baru dalam pencarian mereka terhadap lubang hitam yang paling dekat dengan Bumi.

Jaraknya sekitar 1.000 tahun cahaya, atau sekitar 9,5 triliun kilometer dari Bumi, terletak di rasi bintang Telescopium.

Jarak itu terdengar jauh sekali, tapi kalau dibandingkan dengan skala alam semesta yang kita ketahui, jarak itu dari Bumi bagaikan tetangga sebelah rumah. 

Lubang hitam itu sendiri adalah sebuah objek yang memiliki gravitasi yang sangat kuat, sedemikian kuatnya sehingga cahaya sekali pun tersedot ke dalamnya.

Para ilmuwan menemukan lubang hitam dengan melihat cara obyek itu berinteraksi dengan sebuah sistem bintang kembar. Satu bintang mengorbit di dekat lubang tersebut, dan satunya mengorbit dekat pasangannya.

Biasanya, lubang hitam ditemukan dari cara mereka berinteraksi secara liar dengan gas dan debu angkasa yang bertambah dalam bentuk kepingan.

Saat lubang hitam menyobek-nyobek material tersebut, sinar X yang berlimpah akan dipancarkan. Itulah sinyal berenergi tinggi yang dideteksi oleh teleskop, bukan lubang hitamnya sendiri.

Maka yang terjadi kali ini adalah kasus yang tak biasa. Yaitu lewat gerakan sistem bintang kembar yang dikenal dengan sebutan HR 6819 yang mengungkapkan lubang hitam ini.

"Ini mungkin bisa disebut sebagai lubang hitam gelap, artinya warnanya sungguh-sungguh hitam," kata Dietrich Baade, ahli astronomi emeritus di European Southern Observatory (ESO) di Garching, Germany.

"Menurut kami, ini mungkin merupakan kasus pertama sebuah lubang hitam ditemukan dengan cara seperti ini. Dan bukan hanya itu, ini merupakan lubang hitam terdekat," katanya kepada BBC.
Tak perlu teropong

Salah satu hal paling menarik dari lubang hitam ini adalah kemungkinan untuk melihat HR 6819 dengan mata telanjang dengan asumsi bahwa Anda bisa melihat ke arah langit selatan.
Tak diperlukan teleskop atau teropong, sekalipun kondisinya agak sulit sekarang karena sistem bintang ini hanya muncul dari belakang matahari.

Para ilmuwan mulai mengkaji HR 6819 beberapa tahun lalu ketika mengamati apa yang disebut sebagai bintang Be.

Ini merupakan bintang yang berotasi dengan cepatnya hingga nyaris merobek dirinya sendiri. Namun karena sejumlah keadaan, penyelidikan terhadapnya belum pernah dijalankan dengan lengkap, hingga baru-baru ini.

Penyelidikan ini dilakukan dengan menggunakan teleskop 2,2 meter di Observatorium La Silla di Chile.

Ilmuwan berhasil menemukan sepasang bintang kembar. Satu dari bintang itu yang berada di bagian dalam ternyata mengorbit mengelilingi sesuatu yang tak tampak sebagai pusat orbitnya.
Obyek itulah yang diasumsikan sebagai lubang hitam. Massa obyek itu sekurangnya empat kali lebih besar daripada matahari kita.

Para astronom telah menemukan sekitar 24 lubang hitam di galaksi kita, Galaksi Bima Sakti, hampir semuanya berhubungan dengan piringan yang bertambah besar ini.

Namun menurut perhitungan statistik, lebih banyak lagi lubang hitam yang belum ditemukan.
"Di galaksi Bima Sakti, menurut perhitungan seharusnya ada sekitar 100 juta lubang hitam. Maka jika ditemukan beberapa lagi lubang hitam, jumlahnya masih jauh dari perhitungan itu," kata Marianne Heida, peneliti postdoktoral di ESO, kepada BBC.

Makalah yang menggambarkan penemuan itu diterbitkan di jurnal Astronomi dan Astrofisika.



Sumber: Detik.com